Irigasi Bantu Petani Kembangkan Program Food Estate di Belu NTT

Mengairi lahan seluas 53 hektar

Belu, IDN Times -- Program irigasi pertanian membantu petani di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengembangkan program Food Estate yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Irigasi pertanian yang bersumber dari Bendungan Rotiklot berhasil mengairi areal Food Estate seluas 53 hektare yang berada di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT. Nantinya, Food Estate di Belu akan diperluas menjadi 500 hektare. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sistem irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga produktivitas sektor pertanian. 

1. Air jadi faktor penting

Irigasi Bantu Petani Kembangkan Program Food Estate di Belu NTTFoto di udara irigasi pertanian di areal pesawahan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (Dok. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Seperti diketahui, air merupakan faktor penting dalam pengembangan budidaya pertanian. Tanpa air, produktivitas pada sektor pertanian tidak akan berkembang dengan maksimal. 

"Dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman yang diperoleh dari air hujan, sistem irigasi atau sumber air permukaan menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian," ujar SYL. 

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, irigasi merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan. 

2. Sistem irigasi harus berjalan baik

Irigasi Bantu Petani Kembangkan Program Food Estate di Belu NTT(Ilustrasi irigasi) ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Oleh karena itu, sistem irigasi pada sektor pertanian harus berjalan baik. Sebab, pertanian tidak boleh terganggu oleh faktor apapun. 

"Keberadaan irigasi pertanian membuat petani tak khawatir meski memasuki musim kemarau. Sebab, irigasi akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ucap Ali. 

Ali menambahkan, selain penting bagi keberlanjutan sektor pertanian, keberadaan air mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) petani. 

"Ada tiga aspek dari keberadaan irigasi pertanian, yakni produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani," imbuh Ali.

3. Tingkatkan produktivitas

Irigasi Bantu Petani Kembangkan Program Food Estate di Belu NTTMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat membuka membuka Pelatihan Petani dan Penyuluhan serta pengukuhan 2.000 Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA) di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi, Jawa Barat, Jumat (6/8/2021). (Dok. Kementan)

Tak hanya itu, lanjut Ali, keberadaan irigasi juga menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas mereka. 

Hal tersebut terjadi lantaran irigasi dapat memberikan pasokan air stabil untuk lahan sawah sehingga perkembangan budidaya padi petani bisa berjalan dengan baik. 

"Irigasi adalah water management dan berfungsi untuk mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. Irigasi bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas lainnya," jelas Ali. 

Melihat pentingnya peran tersebut, Ali berharap agar sistem irigasi bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani. 

Di sisi lain, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Rahmanto 

mengatakan, dirinya berharap agar irigasi pertanian tidak hanya dimanfaatkan untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan. 

"Air adalah faktor teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," kata Rahmanto. (WEB)

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya