Tingkatan Mutu Pendidikan, Kemendikbudristek Gaungkan Program MBKM

Merdeka Belajar Kampus Merdeka menawarkan banyak manfaat

Jakarta, IDN Times -- Warga pendidikan tinggi dan mitra swasta maupun nirlaba telah merasakan akselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, baik yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) maupun secara mandiri. 

“Kami di Kemendikbudristek terus berkomitmen untuk menjadikan peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu prioritas utama Merdeka Belajar. Dari total 23 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Mas Menteri Nadiem Makarim, sembilan di antaranya berfokus pada transformasi pendidikan tinggi,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam. 

Lebih lanjut Nizam mengatakan, sangat disayangkan jika ada perguruan tinggi serta para mahasiswa, mitra, dan praktisi yang belum memanfaatkan terobosan transformatif yang dihadirkan pemerintah melalui MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Karena, yang telah mengikuti program-program MBKM telah merasakan manfaat transformasi ini. 

1. Program IISMA, yang memberikan kesempatan kuliah di luar negeri, banjir peminat

Tingkatan Mutu Pendidikan, Kemendikbudristek Gaungkan Program MBKMIlustrasi pertukaran pelajar (Freepik/jcomp)

Contohnya saja, Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang mencapai angka pendaftar tertinggi pada pelaksanaan tahun 2023. Bulan ini, tercatat sebanyak 12.704 mahasiswa jenjang sarjana dan diploma resmi terdaftar sebagai calon peserta. 

Melalui Program IISMA, para mahasiswa pendaftar akan diberikan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi terbaik luar negeri selama satu semester. Pada pelaksanaan tahun 2023, terdapat 140 institusi pendidikan tinggi sarjana dan vokasi di 27 negara yang bisa dipilih oleh para calon peserta untuk belajar selama satu semester. 

“Animo terhadap Program IISMA terus meningkat, baik dari kalangan perguruan tinggi maupun mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang tertarik bergabung ke dalam Program IISMA terus mengalami kenaikan. Demikian halnya ketertarikan perguruan tinggi luar negeri untuk mendaftar sebagai perguruan tinggi tuan rumah (host university) penerima mahasiswa,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam.

Terbaru, Group of Eight, yang merupakan kelompok eksklusif universitas terbaik di Australia, telah resmi mendukung pelaksanaan Program IISMA dan mengajak para mahasiswa Indonesia untuk belajar di institusi mereka. Ada lagi program-program MBKM yang erat kaitannya dengan mitra dari dunia usaha, dunia industri, dan sektor nirlaba. 

Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23

2. Program MSIB, yang memungkinkan dunia usaha dan industri juga boleh menjadi guru untuk memberikan pembelajaran terbaik bagi para mahasiswa

Tingkatan Mutu Pendidikan, Kemendikbudristek Gaungkan Program MBKMIlustrasi aktivitas di pabrik (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), misalnya, terus memperkuat komitmen bersama serta mendorong terwujudnya sinergi yang lebih solid dengan para mitra.

“Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai program, termasuk program MSIB, berangkat dari konsep yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa dalam pendidikan semua adalah murid dan semua adalah guru. Dalam hal ini, dunia usaha dan dunia industri juga boleh menjadi guru untuk memberikan pembelajaran terbaik bagi para mahasiswa,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati.

Tercatat ada 219 mitra MSIB angkatan 4 yang terdiri atas 157 mitra magang dan 62 mitra studi independen. Program MSIB Angkatan 4 diikuti oleh 25.990 mahasiswa dari 34 provinsi di Indonesia. Selain itu, ada Program Praktisi Mengajar yang memberikan kesempatan kepada dosen perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk melibatkan praktisi ahli dari berbagai bidang dalam proses perkuliahan di dalam kelas. 

3. Program Praktisi Mengajar, yang memungkinkan mahasiswa memperoleh perkuliahan dari pakar, memberikan wawasan baru yang bermanfaat

Tingkatan Mutu Pendidikan, Kemendikbudristek Gaungkan Program MBKMIlustrasi mahasiswa (IDN Times/Aryodamar)

Keberadaan para praktisi yang telah berpengalaman di bidangnya dapat memperkaya pembelajaran yang disampaikan para dosen dengan menghadirkan contoh kasus atau perkembangan terkini dari dunia usaha dan dunia industri. "Dengan kolaborasi yang baik antara dosen dan praktisi dari perusahaan, kurikulum yang diberikan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” kata Plt. Dirjen Diktiristek.

Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan Pertama pada tahun 2022 lalu menghasilkan lebih dari 4.500 mata kuliah kolaborasi di lebih dari 250 perguruan tinggi.  Kehadiran praktisi di kelas-kelas perkuliahan dirasakan oleh para dosen serta mahasiswa sebagai peserta didik. 

Roberto Corputty, dosen mata kuliah Sistem dan Jaringan Telekomunikasi di Universitas Musamus Merauke, menyampaikan tanggapan positif terhadap kolaborasi penyelenggaraan mata kuliah melalui program Praktisi Mengajar.

“Kehadiran Program Praktisi Mengajar luar biasa bermanfaat, khususnya untuk mahasiswa kami di Indonesia bagian timur. Dengan program ini, mahasiswa kami berkesempatan memperoleh perkuliahan dari pakar jaringan telekomunikasi, mengajak mahasiswa untuk melihat dunia industri telekomunikasi di luar negeri langsung dari pakar dari perusahaan ternama di Jerman,” ujarnya. (WEB)

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Literasi Generasi Muda, Kemendikbud Luncurkan Ini

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya