Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia

Pastikan masyarakat merasakan manfaatnya

Jakarta, IDN Times -- Selama pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  (Kemendikburistek) terus menghadirkan terobosan Merdeka Belajar dan memastikan masyarakat benar-benar  merasakan manfaat dari program dan kebijakan kementerian. Berkat dukungan berbagai pihak, hingga saat ini ada  sembilan belas episode Merdeka Belajar yang menyentuh berbagai aspek transformasi pendidikan. Hal ini semata  untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan untuk mendapatkan pendidikan yang  layak.  

“Semua dari kita mendapatkan hak akan pendidikan yang berkualitas. Itulah tujuan dari Merdeka Belajar yang  sekarang menjadi gerakan kita bersama,” tegas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, pada Jumat (13/5), dalam acara Nadiem Anwar Makarim #masukkelas  yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana.TV.  

Sebagai terobosan pertama yang dinilai paling esensial karena berhubungan langsung dengan upaya peningkatan  mutu pendidikan, yaitu Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, Rapor Pendidikan. Selain itu, bantuan pembiayaan  pendidikan seperti dana BOS juga turut menjadi perhatian.  

“Dengan terobosan tersebut, pembelajaran di sekolah sekarang lebih terfokus pada hal-hal yang esensial, yaitu  kemampuan literasi, numerasi dan penguatan karakter, sehingga jauh lebih relevan,” tekan Mendikbudristek.  

Menteri Nadiem menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka merupakan sebuah tawaran atau opsi. Jadi tidak  memaksakan sama sekali kepada sekolah untuk menerapkannya. Namun, ia berharap para pendidik dan kepala  sekolah melihat kurikulum ini dari keluasan manfaatnya untuk pemulihan pembelajaran.  

1. Guru yang paling mengerti kebutuhan anak didiknya

Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan IndonesiaMendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam acara kerjasama Kemendikbud dengan Netflix (Dok.IDN Times/Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

“Kami percaya, gurulah yang paling mengerti kebutuhan dan potensi anak didiknya. Oleh karena itu, kami berikan  keleluasaan yang jauh lebih besar kepada mereka untuk mengembangkan pembelajaran dengan mengedepankan  pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang jauh  lebih memerdekakan, menyenangkan, mendalam, dan relevan untuk para pelajar,” ungkap Nadiem.  

Saat ini, ekosistem pendidikan di Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan ujian akhir yang menentukan kelulusan murid.  Sebab, Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional, yang pada tahun 2020 sudah diikuti oleh lebih dari 6,5  juta murid dan 3 juta guru, berfokus pada perkembangan dan perbaikan capaian belajar serta lingkungan sekolah.  “Hasil Asesmen Nasional bisa diakses di platform Rapor Pendidikan oleh pemerintah daerah dan sekolah sebagai  bahan refleksi dalam menentukan langkah lebih lanjut yang berbasis data,” tuturnya.  

Berbicara tentang peningkatan kualitas pendidikan, guru sebagai garda terdepan yang paling menentukan arah dan  masa depan pendidikan Indonesia, selalu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Selain menghadirkan platform  yang membantu guru dalam belajar, mengajar, dan berkarya, Kemendikbudristek juga memprioritaskan seleksi guru  Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) guna mengatasi tantangan  kesejahteraan yang dihadapi oleh para guru honorer selama ini. 

“Sudah ada lebih dari 300,000 guru yang lolos seleksi guru ASN PPPK dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih  layak. Kami akan terus melanjutkan program ini untuk memastikan guru-guru kita mendapatkan hak yang sepadan  dengan pengabdiannya,” tekan Mendikbudristek.  

2. Lakukan transformasi kebijakan dana bantuan untuk sekolah

Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan IndonesiaWawancara dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Uni Lubis by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)

Memperhatikan proses administrasi pengelolaan dana pendidikan yang belum efektif dan efisien, Kemendikbudristek  melakukan transformasi kebijakan dana bantuan untuk sekolah, mulai dari PAUD sampai SMA dan sederajat.  Sebelumnya, besaran dana untuk setiap murid di seluruh Indonesia adalah sama, namun sekarang disesuaikan  dengan tingkat kemahalan daerah. Dengan perubahan kebijakan BOS Majemuk ini, banyak sekali sekolah di daerah  terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang mengalami peningkatan dana bantuan operasional sampai lebih dari dua  kali lipat.  

“Dana bantuan operasional sekolah sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan penggunaannya jauh  lebih fleksibel, sehingga kebutuhan sekolah bisa segera terpenuhi. Ini merupakan upaya kami untuk memastikan  peningkatan kualitas pendidikan terjadi di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” papar Nadiem.  

Nadiem menambahkan, di setiap kunjungan kerjanya, selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan berbincang  dengan para murid. Ia menyebut, semangat murid untuk belajar dan meraih cita-cita menjadi inspirasi  terbesarnya. “Salah satu momentum kunjungan kerja yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak Presiden  ikut masuk ke dalam kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan memberikan tantangan untuk mereka,” kata  Nadiem berkisah seputar perjalanannya mengunjungi berbagai daerah guna mendapat umpan balik atas berbagai  program Kemendikbudristek.  

Semangat dari siswa maupun mahasiswa, kata Nadiem, mendorong lahirnya berbagai terobosan di kementerian.  Salah satunya adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menyasar untuk mahasiswa agar  terus belajar tidak hanya di dalam kampus namun juga di luar program studi (prodi) bahkan kampus asalnya. Mendikbudristek yakin, melalui terobosan ini, para lulusan dari perguruan tinggi akan jauh lebih siap dan terlatih untuk  menghadapi tantangan masa depan.  

Ratusan ribu mahasiswa dari ratusan kampus di seluruh Indonesia kata dia, sudah mendapatkan pengalaman yang  berharga untuk belajar di luar program studi dan kampusnya guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa  depan yang ada di dunia kerja maupun di masyarakat sekitar. Selain itu, adanya MBKM memperkuat ekosistem riset  di perguruan tinggi sehingga kampus dapat terus melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat dan solutif.  

“Untuk itulah hadir Kedaireka sebagai platform perjodohan antara kampus dengan industri, di mana proposal projek  bersama yang terpilih akan didukung dengan skema dana pemadanan atau matching fund. Satu rupiah yang diberikan industri untuk satu projek kolaborasi dengan kampus akan kami padankan satu rupiah,” jelasnya.

3. Langkah berani untuk melindungi warga kampus dari kekerasan seksual

Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan IndonesiaMendikbudristek Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Semua upaya untuk mempersiapkan mahasiswa kita menjadi pemimpin di masa depan harus didukung dengan  perwujudan kampus sebagai ruang belajar yang aman dan nyaman. Hal itulah yang mendorong Kemendikbudristek  untuk menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. 

“Ini adalah sebuah langkah besar dan berani yang kami ambil untuk melindungi seluruh warga kampus dari kekerasan  seksual dengan mengedepankan perspektif korban. Saya yakin bahwa dengan program-program Merdeka Belajar  Kampus Merdeka, lulusan perguruan tinggi kita akan menjadi generasi penerus dengan karakter pembelajar sepanjang  hayat yang siap memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang,” ucapnya optimistis.  

Nadiem meyakini bahwa semua orang mempunyai mimpi yang sama yaitu bagaimana di masa depan semua pelajar,  pendidik, dan setiap sekolah yang ada di Indonesia bisa merdeka untuk maju dan terus berkembang. Ia menambahkan,  perjalanan mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar masih sangat panjang dan membutuhkan gotong royong semua pihak. “Terobosan-terobosan yang kami hadirkan hanya akan terasa dampaknya jika kita semua terus bergerak  serentak di jalan yang sama, menuju satu tujuan, yaitu pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Menteri Nadiem. (WEB)

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya