Bangun Sinergi Ekosistem Emas, Pegadaian dan APPI Jalin Kerja Sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times -- PT Pegadaian menggandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU), yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Ketua APPI sekaligus President Direktur PT Untung Bersama Sejahtera Eddy Susanto Yahya.
Selain itu, penandatanganan MoU juga disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah beserta para anggota APPI di Surabaya, Rabu (22/02).
1. Kerja sama dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan.
“Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, di antaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. Kerja sama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan dalam mengembangkan bullion services,” kata Elvi.
Baca Juga: Tim Komunikasi Pegadaian Raih Penghargaan di IPRA 2023
2. Kerja sama dilakukan demi mendukung Pegadaian membentuk bullion services yang pertama di Indonesia
Editor’s picks
Adapun ruang lingkup dalam MoU ini, antara lain, kerja sama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services.
Sementara itu, Ketua APPI Eddy Susanto Yahya mengaku siap mendukung Pegadaian untuk membentuk bullion services yang pertama di Indonesia.
"Dengan adanya bullion diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia, mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula)," kata Eddy.
3. Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya bullion services
Dengan demikian, Eddy melanjutkan, Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi.
"Dan juga dengan adanya gold metal loan dengan bunga rendah, akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Ini juga akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri,” ujar Eddy.
Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya bullion services, di antaranya Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu opportunity yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia. (WEB)
Baca Juga: Pegadaian Raih Penghargaan The Best Green Program 2023