Kolaborasi Aplikas Servis Pesona & Hackuity Revolusi Cybersecurity
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Industri saat ini dihadapkan pada realitas bahwa sebagian besar perusahaan tidaklah mampu mengatasi masalah keamanan sederhana di tengah serangan siber yang semakin merajalela. Transisi infrastruktur IT tradisional menuju ekosistem serba cloud dan dikombinasikan dengan pertumbuhan jejak digital telah menciptakan situasi sulit bagi tim keamanan siber baik itu di perusahaan skala kecil maupun besar.
Pasalnya, kompleksitas serangan permukaan membuat perusahaan harus menggunakan solusi, proses, dan taktik keamanan yang berbeda-beda. Tumpukan fragmentasi ini dari waktu ke waktu akan menghambat kemampuan tim keamanan untuk menemukan, memprioritaskan, dan memperbaiki kerentanan (vulnerability) yang rawan terhadap eksploitasi.
Sebagai salah satu anak perusahaan Phintraco Group yang sudah menangani permasalahan keamanan siber (cybersecurity) sejak tahun 2001, Aplikas Servis Pesona memahami betul, perlu adanya perubahan terkait bagaimana melakukan pengelolaan kerentanan dalam sistem keamanan. Direktur Aplikas Servis Pesona, Nur Ria Wigati, menjelaskan pengelolaan sistem keamanan sekarang berpotensi menimbulkan masalah vulnerability overload.
“Vulnerability overload mengacu pada kondisi saat tim keamanan mendapatkan terlalu banyak temuan vulnerability selama proses penilaian kerentanan atau vulnerability assessment,” ujar Nur Ria Wigati.
1. Hadirkan inovasi kepada praktisi keamanan IT di Indonesia
Nur Ria Wigati menambahkan, hal ini terjadi karena perusahaan terus mengimplementasi solusi keamanan berbeda untuk setiap situasi dan membiarkan tumpukan data silos yang ironisnya mempersulit tim keamanan menemukan permasalahan sebenarnya.
Bekerja sama dengan Hackuity sebagai partner resmi di Indonesia merupakan bentuk inisiatif Aplikas untuk memulai revolusi pengelolaan cybersecurity.
“Kami sangat senang dapat menjalin partnership bersama Aplikas untuk menghadirkan inovasi kepada sebanyak mungkin praktisi keamanan IT di Indonesia,” jelas Natasshia Nicole Lau selaku Regional VP APJC Hackuity.
Baca Juga: BSSN Luncurkan LSP, Dorong Kualitas SDM Keamanan Siber dan Sandi Negara
2. Keunggulan platform keamanan Hackuity
Seperti diketahui, Hackuity merupakan teknologi terobosan yang mengubah cara vulnerability management dengan standardisasi dan menggabungkan semua data dari solusi keamanan pihak ketiga ke dalam satu panel analitik terpusat. Dengan menyatukan data silos, Hackuity memungkinkan perusahaan menangkap data hingga pada akhirnya memperoleh gambaran lengkap dari postur keamanan mereka.
“Hackuity adalah platform keamanan yang sepenuhnya mengumpulkan data dari berbagai sumber dan membantu tim keamanan memiliki insight komprehensif selama memprioritaskan upaya perbaikan,” jelas Natasshia Nicole Lau.
3. Cara baru mengelola kerentanan sistem IT
Melalui machine learning dan analitik canggih, Hackuity merevolusi proses perbaikan dan prioritas, dengan pendekatan holistik di semua dimensi infrastruktur IT. Solusi dari Hackuity ini juga mampu mengevaluasi risiko yang nyata berdasarkan asset criticality, cyberthreat intelligence, dan business context. Perusahaan kamu bisa menggunakan vulnerability management bersama Aplikas dan Hackuity untuk merevolusi cybersecurity yang ada.
Telusuri bagaimana Hackuity dan Aplikas merevolusi cara baru dalam mengelola kerentanan sistem IT melalui event bertajuk ‘Reduce Chaos and Bring Clarity to Your Cybersecurity Landscape’ yang diselenggarakan pada 16 Maret 2023 mendatang.
Untuk informasi lebih detail, kamu bisa kunjungi laman aplikas.com ya! (WEB)
Baca Juga: 5 Prediksi tentang Tren Keamanan Siber 2023, Diimbau Lebih Waspada