Kemendikburistek Dukung Gerakan 1.000 Start-up Nasional

Sebagai bentuk implementasi Kampus Merdeka

Jakarta, IDN Times - Perkembangan industri digital di Indonesia meningkat secara signifikan. Hal ini sebagai bagian dari upaya dan semangat pemerintah dalam mendorong penyebaran start-up yang lebih masif dan berkualitas.

Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membentuk Gerakan 1.000 Start-up Nasional untuk menjadi wadah memberi pendampingan dan pemberdayaan dunia start-up digital di Indonesia.

Sebagai salah satu bentuk tindak lanjut kerja sama dengan Kominfo, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan berusaha meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam membangun start-up.

1. Start-up Digital direncanakan sebagai mata kuliah wajib mahasiswa pada 2022

Kemendikburistek Dukung Gerakan 1.000 Start-up NasionalPic Jumbo

Hal tersebut tentunya sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang memberi hak bagi mahasiswa untuk belajar di luar program studinya namun tetap memperoleh SKS.

Lebih lanjut, Ditjen Dikti bahkan berencana berkolaborasi dengan Kominfo untuk menjadikan Start-up Digital sebagai mata kuliah wajib mahasiswa pada 2022. Program ini akan dipersiapkan mulai tahun ini untuk memberikan pelatihan start-up kepada dosen yang nantinya akan mengampu mata kuliah tersebut.

Baca Juga: Jarang yang Tahu, 5 Eks Karyawan Google Ini Sukses Dirikan Start Up!

2. Visi untuk mencapai target 100 ribu mahasiswa terlibat dalam pengembangan start-up

Kemendikburistek Dukung Gerakan 1.000 Start-up NasionalPixabay

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani, menyampaikan visinya untuk mencapai target 100 ribu mahasiswa terlibat dalam pengembangan start-up pada 2022.

“Nantinya, tim yang lolos seleksi pengembangan start-up akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif agar bertahan jangka panjang serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” tambahnya.

3. Tahapan untuk para start-up founder

Kemendikburistek Dukung Gerakan 1.000 Start-up NasionalPixabay.com/fancycrave1

Program 1.000 Start-up Digital akan dikemas dalam beberapa tahapan yang berguna untuk memberikan wadah bagi setiap pegiat start-up untuk bisa belajar sesuai dengan kebutuhan pengetahuan dari tingkat dasar hingga siap untuk dites pasar. Terdapat enam tahapan untuk para start-up founder, yaitu sebagai berikut.

1. Ignition, seminar daring yang memberikan pemahaman dari para pelaku dan regulator industri start-up;

2. Networking, kegiatan berjenjang dengan peserta lainnya di daerah masing-masing;

3. Workshop, pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun start-up dari ide hingga launching;

4. Hacksprint, aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji yang akan berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra coworking di setiap kota;

5. Bootcamp, melakukan validasi customer dengan bimbingan mentor program, UX, dan bisnis melalui video response;

6. Incubation, 1-on-1 mentoring bersama dedicated mentor dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu. (WEB)

Baca Juga: Cerita 2 Mahasiswa Darmajaya Bikin Start Up Menjahit dan Freelancer

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya