Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di Bali

Gak perlu berobat jauh-jauh ke luar negeri deh!

Jakarta, IDN Times – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

Keputusan pemerintah membangun KEK Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan sektor pariwisata sejalan dengan fokus Presidensi G20 Indonesia, yakni layanan kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Baca Juga: Dukung Green Energy, Pertamina Kenalkan Solar Panel kepada Gen Z

1. Potensi Bali sebagai pusat wisata bisnis

Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di BaliIDN Times/Diantari Putri

Bali dipilih sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia sekaligus memanfaatkan keindahan Bali sebagai pilihan berwisata. Pulau Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara.

Sebagai KEK pertama di Indonesia yang menggabungkan sektor kesehatan dan pariwisata, pemerintah berharap KEK Sanur dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. KEK Sanur juga didorong untuk menjadi lokasi investasi baru, sekaligus menyerap tenaga kerja.

Setelah beroperasi penuh, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada tahun 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga US$1,28 miliar.

2. Mampu serap hingga 240 ribu pasien

Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di BaliIlustrasi rumah sakit (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Pengembangan KEK Sanur juga diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4% hingga 8% masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur bisa mencapai 123.000 hingga 240.000 orang.

Data menunjukkan bahwa penduduk Indonesia merupakan penyumbang utama wisata medis di kawasan dengan lebih dari 2 juta warga bepergian ke luar negeri pada tahun 2019 untuk mendapatkan layanan kesehatan senilai US$6 miliar.

3. KEK Sanur dorong perekonomian

Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di BaliMenteri BUMN Erick Thohir menjelaskan rencana KEK Sanur kepada Presiden Joko Widodo (Dok. Pertamina)

Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal. “Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali,” kata Erick.

Lebih lanjut ia menjelaskan intervensi ini harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri karena Indonesia telah mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkelas dunia.

Selain itu, proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali diperkirakan mencapai 24,6% pada periode 2020-2024, dan pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara diprediksi mencapai sekitar 18% pada periode yang sama.

4. Fasilitas terintegrasi KEK Sanur

Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di Baliilustrasi pemantauan pasien di rumah sakit (pexels.com/RODNAE Productions)

KEK Sanur sendiri menawarkan alur perjalanan pasien end-to-end bagi pengunjungnya dengan berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada enam kawasan di KEK Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan.

Dua di antaranya telah disewakan dan nantinya akan dibangun sebagai rumah sakit berkelas internasional yang dioperasikan oleh Mayo Clinic. Sementara itu, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi sesuai dengan master plan yang telah ditentukan, seperti bedah plastik dan kosmetik, geriatrik, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.

5. Perawatan medis terkini di dalam negeri

Makin Lengkap, InJourney Bangun Kawasan Ekonomi Khusus di BaliIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Operasional IHC drg. Mira Dyah Wahyuni MARS mengatakan, KEK Sanur akan memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi berkualitas tinggi serta bertaraf internasional dengan perawatan medis terkini untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri.

Adapun sebagai holding rumah sakit milik negara, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di seluruh Indonesia. (WEB)

Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong Pertamina Percepat Transisi Energi

Topik:

  • Evan Yulian Philaret

Berita Terkini Lainnya