Potensi Besar, Pertamina Dorong Produksi Listrik Berbasis Panas Bumi

Segini nih besaran potensi panas bumi nasional!

Jakarta, IDN Times - Pertamina (Persero) ingin menjadi pemain kelas dunia untuk menghasilkan listrik hijau berbasis tenaga panas bumi. Caranya adalah dengan mengupayakan sejumlah pengembangan inovasi teknologi untuk peningkatan pemanfaatan panas bumi.

Selain meningkatkan bauran energi terbarukan dalam proporsi energi listrik nasional Indonesia, peningkatan kapasitas listrik berbasis panas bumi juga mendukung target nasional untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060.

1. Baru 10 persen potensi yang dimanfaatkan

Potensi Besar, Pertamina Dorong Produksi Listrik Berbasis Panas BumiIlustrasi besaran potensi panas bumi nasional (Dok. Pertamina)

Asal tahu saja, Indonesia mempunyai potensi hampir 24 GW panas bumi dan potensi yang dimanfaatkan masih kurang dari 10 persen. Masih ada peluang yang besar untuk lebih meningkatkan kapasitas pemanfaatan panas bumi dalam menghasilkan listrik hijau. 

"Kami mempunyai tujuan untuk menjadi pemain kelas dunia untuk panas bumi. Ada peluang, karena masih kurang dari sepuluh persen yang dimanfaatkan dari total potensi yang dimiliki Indonesia," kata Senior Vice President Research Technology and Innovation Pertamina, Oki Muraza, dalam diskusi di Paviliun Indonesia di COP-27, Sharm el Sheikh, Mesir pada Selasa, 8 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Pertamina Dukung RI Capai Target Emisi Nol Bersih pada 2060 

2. Pertamina terus lakukan riset hingga pengembangan teknologi

Potensi Besar, Pertamina Dorong Produksi Listrik Berbasis Panas BumiPT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Adapun Perseroan juga terus melakukan kegiatan riset dan pengembangan inovasi teknologi untuk pemanfaatan panas bumi. Beberapa diantaranya meliputi bidang eksplorasi, pengembangan, operasi-produksi dan digitalisasi.

Dengan pengembangan teknologi di bidang eksplorasi, Pertamina dapat menyediakan studi komprehensif tentang geosains serta mengembangkan metode baru yang memungkinkan untuk diterapkan di industri panas bumi. "Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan selama bertahun-tahun sehingga secara teknologi kami menguasainya mulai dari kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, pengeboran, dan sebagainya," tutur Oki.

Lebih jauh, Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas panas bumi dari semula 672 MW pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026.

3. Keunggulan operasional untuk kembangkan green industry

Potensi Besar, Pertamina Dorong Produksi Listrik Berbasis Panas BumiKaryawan Pertamina sedang bekerja (Dok. Pertamina)

Pertamina sendiri memiliki keunggulan operasional di sektor hulu untuk melakukan integrasi dalam pengembangan area baru serta memperluas rantai nilai produk dari energi panas bumi untuk mendukung pengembangan industri hijau di Tanah Air. Beberapa produk green energy yang dihasilkan, seperti green methanol, green hydrogen, nano-silica, green liquid CO2, dan carbon credit

"Kami berharap dapat mempercepat dalam pengembangan area baru, dimana saat ini pengembangan area baru dapat digunakan tidak hanya untuk listrik tetapi kami mulai memikirkan lokasi yang memungkinkan dapat dikembangkan untuk green hydrogen," ujar Oki.

Lebih jauh, Pertamina juga membuka peluang kerja sama dengan para pemain di bidang panas bumi di Indonesia dan Energy Efficiency untuk mengimplementasikan solusi teknologi terbaru. Dengan demikian, pembangkit listrik tenaga panas bumi dan produk lain dari panas bumi bisa terus bertambah serta pemanfaatan potensi panas bumi di Tanah Air semakin optimal. (WEB)

Baca Juga: Partisipasi Pertamina Ini Dukung Akselerasi Transisi Energi di RI

Topik:

  • Evan Yulian Philaret

Berita Terkini Lainnya