Apresiasi Kementan, Asosiasi Usaha Pangan Optimistis Stok Beras Aman

Kementan jaga ketersediaan bahan pokok

Jakarta, IDN Times - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dan meningkatkan kesejahteraan petani selama pandemik COVID-19 mendapatkan apresiasi dari Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (Aslupama).

Ketua Aslupama Jawa Barat, Agus Widodo, mengatakan bahwa selama ini Aslupama Jabar terus mendukung dan mengapresiasi Kementan dalam setiap agenda stabilisasi harga dan ketersediaan pangan. Melihat potensi luas tanam dan panen serta kebutuhan beras nasional, Agus optimistis ketersediaan beras aman hingga akhir tahun.

"Total potensi panen tiap musim sekitar 18 juta ton, sementara kebutuhan 12-13 juta ton. Data Januari hingga Mei kita surplus 12,6 juta ton. Jadi aman karena masih ada dua musim panen lagi," ujarnya.

 

 

1. Langkah Kementan menggandeng marketplace dan ekspedisi online sudah tepat

Apresiasi Kementan,  Asosiasi Usaha Pangan Optimistis Stok Beras AmanMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Denny Adhietya)

Karena pandemik COVID-19, menurut Agus, telah mengubah tata perniagaan dan cara konsumen berbelanja, perlu didekatkan antara sumber pangan dengan konsumen.

"Perlu dibuat semacam hub atau gudang-gudang pangan yang lebih banyak, yang bisa diakses oleh masyarakat dengan mudah. Maka, sudah tepat langkah Kementan menggandeng marketplace dan ekspedisi online untuk memfasilitasi konsumen mendapatkan bahan pangan secara aman dan nyaman," kata Agus saat dihubungi melalui telepon, Kamis (3/6).

Sebelumnya, selama Ramadan dan menjelang Lebaran, Aslupama Jabar aktif bersama Kementan menggelar pangan murah. Menurutnya, hal itu dilakukan guna memperpendek rantai pasok.

"Harga di setiap gelaran pangan murah memang benar murah karena harga yang diperoleh konsumen sama dengan harga jual di tingkat produsen. Sebab, pelaku usaha pangan salah satunya Aslupama, bisa bertemu langsung dengan konsumen. Kegiatan ini lebih bagus dilakukan reguler sampai di tingkat kelurahan dengan melibatkan Bumdes," ujarnya.

Baca Juga: Pacu Produktivitas, Kementan Jalankan Program Embung di Lamongan

2. Kementan menjamin ketersediaan dan harga pangan

Apresiasi Kementan,  Asosiasi Usaha Pangan Optimistis Stok Beras AmanIlustrasi komoditas pangan. IDN Times/Asrhawi Muin

Selain ketersediaan pangan, Agus juga mengingatkan bahwa regenerasi petani harus menjadi perhatian bersama.

"Generasi muda tentu perlu dilibatkan baik on farm dan off farm dengan sentuhan teknologi pra dan pascapanen karena mereka cepat beradaptasi. Di off farm para generasi muda dilibatkan dalam pengembangan sistem penjualan pertanian berbasis teknologi seperti marketplace, e-commerce, sesuai dengan perkembangan masa kini. Intinya program petani milenial menjadi salah satu solusi,” tutur Agus.

Agus meyakini, dengan pendekatan teknologi, produktivitas, dan kesejahteraan petani akan meningkat.

"NTP bulan Mei menurut BPS naik 0,44 persen menjadi 103,39. Ini patut disyukuri, berarti kesejahteraan petani meningkat. Tapi, di satu sisi juga perlu diwaspadai dengan kenaikan GKP karena takut kebablasan sehingga menyebabkan inflasi seperti akhir tahun 2017 sampai awal tahun 2018," imbuh Agus.

Akan tetapi, kekhawatiran itu menurutnya bisa ditepis dengan langkah Kementan dalam menjamin ketersediaan dan harga pangan.

"Sampai akhir tahun akan stabil, karena horeka (hotel, restoran dan perkantoran) belum beroperasi 100 persen, Aslupama pada prinsipnya selalu siap untuk membantu menjaga pasokan dan stabilitas harga baik tingkat jawa barat maupun tingkat pusat," ungkapnya.

3. Kepala Biro Humas Kementan: Sektor pertanian selalu tumbuh di tengah pandemik COVID-19

Apresiasi Kementan,  Asosiasi Usaha Pangan Optimistis Stok Beras AmanIlustrasi pertanian(Dok. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan kenaikan NTP merupakan indikator kesejahteraan petani membaik dan konsisten. 

"Konsistensi nilai NTP yang tinggi, menjadi bukti sektor pertanian selalu tumbuh di tengah pandemik COVID-19. Kebijakan dan intervensi Kementan dari hulu hingga hilir membuahkan hasil yang positif. Mentan Syahrul Yasin Limpo mendudukkan kebijakan dengan menjaga keseimbangan intervensi hulu dan hilir," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Bantuan Irigasi Perpompaan Kementan Tingkatkan IP Petani Sukabumi

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya