Ikuti Prosedur JKN, Ini Cerita Pengalaman Rasman Mudahnya Berobat  

Ikuti prosedurnya, semuanya mudah

Bekasi, IDN Times - Sore itu, Rasman (50) mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bekasi untuk memperbarui datanya sebagai peserta JKN. Rasman yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi di salah satu perusahaan ini mengenal BPJS Kesehatan dari keluarga besarnya. Dari berbagai cerita yang ia dengar, Rasman kemudian mendaftarkan diri sekeluarga menjadi peserta pada 2015 sebelum dirinya bekerja. Kini, kepesertaan JKN miliknya dialihkan tanggungannya ke dalam perusahaan tempat ia bekerja.

“Saya ke sini untuk memperbarui beberapa data kepesertaan saya, mumpung ada waktu libur. Saya terdaftar awal-awal program ini ada, mungkin sekitar awal 2015. Dulu banyak keluarga dan tetangga yang mengajak daftar ke kantor BPJS Kesehatan, kemudian selang beberapa lama masuk ke dalam perusahaan ditugaskan sebagai driver. Jadi sekarang sudah masuk ke dalam tanggungan perusahaan, tidak bayar sendiri lagi,” jelasnya kepada Jamkesnews, Kamis (13/04).

1. BPJS Kesehatan ini sangat bisa diandalkan sebagai kartu sakti

Ikuti Prosedur JKN, Ini Cerita Pengalaman Rasman Mudahnya Berobat  Petugas BPJS Kesehatan menunjukan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) online (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Rasman mengatakan sudah beberapa kali dirinya mengandalkan kartu ini untuk berobat bahkan sampai dirawat di rumah sakit. Menurutnya, BPJS Kesehatan ini sangat bisa diandalkan sebagai kartu sakti ketika sedang sakit. Beberapa bulan lalu dirinya terkena sakit dan harus dirawat beberapa hari, Rasman mengatakan ia tidak dikenakan biaya sama sekali, mulai dari kamar, konsultasi dokter, hingga obat-obatan.

“Pernah beberapa kali saya menggunakan kartu ini, terakhir beberapa bulan lalu saat di perut saya sakit sekali. Ternyata ada semacam batu. Saya menggunakan kartu ini langsung ke IGD karena saat itu situasinya sudah tengah malam. Alhamdulillah semuanya dijamin. Tidak ada biaya sama sekali yang keluar dari kantong saya. Kamarnya bagus, bersih, waktu konsultasi dokternya juga ramah dan informatif. Lalu obat-obatan semuanya juga gratis,” katanya.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Hadirkan Posko Mudik di 6 Titik, Cek Lokasinya!

2. Sakit mengandalkan BPJS Kesehatan dalam mengakses fasilitas kesehatan.

Ikuti Prosedur JKN, Ini Cerita Pengalaman Rasman Mudahnya Berobat  Ilustrasi - BPJS Kesehatan Bekasi (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Rasman juga mengatakan, banyak keluarga dan kerabat atau tetangganya yang juga saat ini apabila sakit mengandalkan BPJS Kesehatan dalam mengakses fasilitas kesehatan. Menurutnya, stigma masyarakat yang mengatakan apabila menggunakan BPJS Kesehatan sebagai jaminannya akan dipersulit. Namun, nyatanya hal itu tidak dialami Rasman dan keluarganya. Ia mengatakan bahwa apabila sudah mengikuti prosedur yang ada seharusnya memang tidak akan ribet dan sulit.

“Zaman kita dulu kecil, mau berobat ke dokter saja susah, tidak ada uangnya. Paling dulu mengandalkan urut atau obat warung. Sekarang sudah jauh lebih mudah, tinggal bawa kartu ini langsung bisa berobat. Keluarga, kerabat sama tetangga saya juga banyak yang sudah mengandalkan kartu ini untuk berobat. Makanya saya bingung sama orang yang bilang kalau pakai kartu JKN nanti bakalan dipersulit. Padahal dari pengalaman saya semuanya mudah saja, yang penting ikuti alurnya,” tuturnya.

3. Mendaftar selagi sehat dan tetap rutin membayar iuran walaupun belum menggunakan BPJS Kesehatan

Ikuti Prosedur JKN, Ini Cerita Pengalaman Rasman Mudahnya Berobat  Ilustrasi kantor BPJS Kesehatan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Tak menampik, Rasman juga mengetahui kebiasaan sebagian masyarakat yang mendaftar sebagai peserta JKN atau membayar iuran mandirinya apabila hendak berobat saja. Ketika sudah berobat, tidak lagi membayar iuran. Melihat kebiasaan ini, Rasman menyampaikan agar ke depannya masyarakat lebih mawas diri. Caranya, dengan mendaftar selagi sehat dan tetap rutin membayar iuran walaupun belum menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat.

“Memang sepengetahuan saya ada beberapa orang yang belum terdaftar, atau sudah punya tetapi menunggak iurannya. Nanti saat membutuhkan pengobatan yang mahal baru dibayar tunggakannya biar dijamin. Seharusnya masyarakat paham bahwa iuran kita dikumpulkan untuk membantu masyarakat yang berobat saat itu. Sama halnya saat kita berobat maka seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengobati kita ditanggung oleh peserta lainnya. Jadi saling bantu. Kalau semuanya menunggak bagaimana program ini mau jalan membantu masyarakat,” pungkasnya mengingatkan. (WEB)

Baca Juga: 6 Perbedaan KIS dan BPJS Kesehatan dari Manfaat hingga Sasarannya!

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya