Naikkan Kompetensi Produk RI, Kemendag Lakukan Ini bagi Pelaku Usaha

Demi siapkan pelaku usaha merebut peluang di pasar global

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan kapasitas  pelaku ekspor dalam memahami nilai-nilai perdagangan berkeadilan (fair trade) dan  perdagangan berkelanjutan (sustainable trade). Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan  kompetisi produk Indonesia di kancah perdagangan barang dan jasa secara global. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menegaskan pelaku usaha Indonesia harus mulai menyelaraskan praktik perdagangan, produk, dan layanannya dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan merebut peluang pasar di dunia. 

“Kita perlu mendorong agar produk dan jasa Indonesia bisa memenuhi unsur-unsur sustainable trade supaya dapat bersaing di pasar global. Sebagaimana kita ketahui, masyarakat di negara maju, seperti Eropa dan Amerika menaruh perhatian yang besar terhadap isu keberlanjutan ini atas setiap produk yang dikonsumsinya. Hal ini tentunya menjadi tantangan sekaligus hambatan bagi produk-produk Indonesia untuk bisa masuk pasar tersebut,” ungkap Dirjen PEN, Didi.

1. Jaring 1000 Peserta melalui 6 Rangkaian Pelatihan

Naikkan Kompetensi Produk RI, Kemendag Lakukan Ini bagi Pelaku UsahaSalah Satu Rangkaian Pelatihan Fair Trade (Ditjen PEN Kemendag)

Sebanyak enam sesi pelatihan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional dengan SIPPO, program promosi dagang dari Sekretariat Negara Swiss Bidang Perekonomian; Global Reporting Initiative (GRI); dan Forum Fair Trade Indonesia (FFTI) digelar pada 8 Juli, 15 Juli, 22 Juli, 29 Juli, 5 Agustus, dan 12 Agustus 2021.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan pelatihan dimaksudkan untuk membangun kesadaran dari pelaku ekspor guna melakukan perdagangan secara lebih beretika dalam rangka memenangi persaingan global dan berkontribusi nyata dalam peningkatan ekspor Indonesia.

“Perekonomian global semakin saling terkait dan mengacu pada isu-isu ekonomi global. Perhatian dunia terhadap isu lingkungan dan pemanasan global mendorong dunia usaha mengubah cara melakukan bisnisnya,” ujar Sekretaris Jenderal Forum Fair Trade Indonesia (FFTI), Netty Febriana. 

Baca Juga: Begini Cara Kemendag Buka Peluang Pasar Ekspor untuk UKM

2. Indonesia harus mulai selaraskan praktik perdagangan, produk, dan layanan dengan prinsip keberlanjutan

Naikkan Kompetensi Produk RI, Kemendag Lakukan Ini bagi Pelaku UsahaPenerapan Prinsip Berkelanjutan menjadi Daya Saing dalam Perdagangan Internasional (Dok. Kemendag)

Menurut Netty, tekanan ekonomi dan perdagangan global saat ini akibat dampak pandemik yang dilalui selama hampir satu setengah tahun lamanya meningkatkan risiko praktik perdagangan yang tidak berkelanjutan. Dalam upaya untuk pulih secara ekonomi dari pandemik, terdapat potensi negara-negara mengurangi fokus pada komitmen mereka terhadap produksi barang dan jasa, serta perdagangan yang berkelanjutan. 

“Peran perdagangan yang begitu penting dan komitmennya terhadap keberlanjutan, Indonesia harus mulai menyelaraskan praktik perdagangan, produk, dan layanannya dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan merebut peluang pasar di dunia. Indonesia telah menunjukkan komitmen terhadap perdagangan berkelanjutan, hal ini perlu menjadi kebanggaan kita bersama,” ungkap Dirjen PEN, Didi Sumedi.

3. Pentingnya melakukan perdagangan beretika

Naikkan Kompetensi Produk RI, Kemendag Lakukan Ini bagi Pelaku UsahaPenerapan Perdagangan Berkeadilan Menjamin Kesetaraan Bagi Petani dan Pekerja (Dok. Kemendag)

Selama rangkaiannya, seri pembelajaran fair trade menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya President of The Asia Board, World Fair Trade Organization Asia, Mitos Urgel; Founder Mitra Bali Fair Trade dan Praktisi Fair Trade, Agung Alit; ILO SCORE Project Manager, Januar Rustandhie; SCORE Expert Trainer, Jeff Kristianto; Pimpinan PT XSProjek, Retno Hapsari dan COO PT Munti Cahaya Sejahtera, Arie Wibowo S, President of World Fair Trade Organization, Roopa Mehta; Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan, Marolop Nainggolan; dan Country Representatives SIPPO Swiss Import Promotion Programme, Aris Darujo. 

Pada Kamis (12/8), Direktur Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi menutup Seri Pembelajaran Fair Trade secara virtual. Dirjen Didi mengatakan selama penyelenggaraan 6 seri webinar Fair Trade yang menghadirkan pembicara baik dari dalam dan luar negeri ini, tercatat hampir 1000 peserta berpartisipasi. Mereka terdiri dari perwakilan instansi pemerintahan, konsultan, praktisi, dan para pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional berharap agar kesadaran para pelaku ekspor tentang pentingnya melakukan perdagangan beretika dalam memenangkan persaingan global semakin tinggi sehingga semakin berkontribusi dalam meningkatkan ekspor Indonesia. (WEB)

Baca Juga: Kemendag Dorong Ekspor Barang Industri dan Industri Berteknologi Tinggi

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya