Tak Ada Kebocoran Pipa, Pertamina Pastikan Operasi di Teluk Bima Aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times – PT Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus berkomitmen untuk terus mendistribusikan kebutuhan BBM dan LPG kepada masyarakat khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui 3 Terminal BBM, yaitu Integrated Terminal Ampenan, Fuel Terminal Badas dan Fuel Terminal Bima.
Menyikapi kejadian fenomena alam di Teluk Bima kemarin, Pertamina Patra Niaga memastikan operasional di Fuel Terminal Bima tetap berjalan normal, tidak ada kebocoran pipa seperti yang diisukan beberapa pihak.
Status operasional di Fuel Terminal Bima juga mendapatkan PROPER biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini berarti bahwa Pertamina sudah patuh terhadap seluruh regulasi untuk pengelolaan lingkungan.
“Hingga saat ini, kami memastikan operasional di Fuel Terminal Bima berjalan lancar, tidak ada kegagalan operasi ataupun kebocoran pipa," ujar Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani.
1. Pengecekan langsung sudah dilakukan
Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan (27/4), dipimpin Kepala Dinas, Jaidun. “Dugaan sementara berasal dari lumut atau ganggang laut. Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, kami telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium,” dalam keterangannya kepada wartawan.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak.
Baca Juga: Implementasikan ESG, Pertamina Raih 3 Penghargaan
2. Hasil dugaan sementara
Sebagai tindak lanjut, pada Kamus (28/4/2022) dilakukan rapat koordinasi antarpihak yang dihadiri Asdep Kemenko Marves, KLHK, DLHK Provinsi NTB, DLHK Kabupaten Bima, Pertamina, serta team kementerian terkait, menegaskan kembali bahwa hasil dugaan sementara menunjukkan bahwa kejadian di Teluk Bima adalah fenomena alam diduga “sea snot” (lendir laut).
"Dugaan sementara fenomena alam yang terjadi di teluk Bima kemarin adalah lumut atau ganggang dan tidak ada unsur pencemaran dari minyak. Namun, kami belum bisa menyimpulkan secara pasti karena masih menunggu hasil laboratorium yang hari ini diharapkan bisa keluar hasilnya,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom.
3. Pertamina akan terus bekerja sama dan berkoordinasi
Deden mengatakan, sebagai perusahaan dengan unit operasi yang ber/ada di dekat lokasi kejadian, Pertamina akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan para pihak terkait.
“Dimohon kepada para pihak untuk mendapatkan konfirmasi dari yang berwenang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima” tutur Deden. (WEB)
Baca Juga: Dukung Mudik Gratis BUMN, Pertamina Berangkatkan Ribuan Pemudik