Fadli Zon akan Daftarkan Reog, Kebaya, dan Kolintang ke UNESCO

07 Nov 2024, 22:00 WIB

fredlina nayla sahla

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (IDN Times/Aryodamar)

Intinya sih...

Menteri Kebudayaan akan mendaftarkan 3 elemen budaya tradisional Indonesia ke UNESCO pada Desember mendatang.
Indonesia memiliki sekitar 2 ribu elemen budaya yang diidentifikasi sebagai warisan tak benda, tapi baru ada 13 yang terdaftar di UNESCO.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, berencana mendaftarkan tiga elemen budaya tradisional Indonesia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Desember mendatang.

Langkah ini merupakan upaya pemerintah memperluas pengakuan dunia terhadap warisan budaya Indonesia.

Fadli Zon menyampaikan rencana tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Budaya tradisional yang akan didaftarkan adalah Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang dari Sulawesi Utara.

1. Memperkaya pengakuan UNESCO

Potret Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

"Beberapa program yang mencerminkan pilar kebijakan itu, warisan budaya dunia, program ini berfokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional. Memang kita ingin meningkatkan pengakuan UNESCO atau registrasi di UNESCO ini lebih banyak lagi," ujar Fadli Zon, dikutip dari ANTARA.

Indonesia diketahui memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan sekitar 2 ribu elemen budaya yang telah diidentifikasi di tingkat nasional sebagai Intangible Cultural Heritage atau warisan tak benda.

Namun, saat ini Indonesia baru memiliki sekitar 13 elemen budaya yang terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

2. Potensi budaya Indonesia tak tertandingi

Reog Ponorogo meriahkan pelantikan Prabowo-Gibran di Monas pada Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Fadli Zon menyampaikan pentingnya upaya untuk meningkatkan jumlah tersebut, mengingat kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa dan tak tertandingi di dunia.

"Ini yang saya kira ingin kita tingkatkan, bagaimana kehadiran warisan budaya dunia kita yang begitu kaya, dan memang kekayaan budaya kita ini saya kira tidak ada bandingannya di dunia lain, di negara-negara lain, ini yang ingin kita optimalkan," kata dia.

3. Revitalisasi tradisi lokal

Kebaya dan Baju Etnik Meutya Hafid. (instagram.com/meutya_hafid)

Selain pengakuan UNESCO, Menteri Fadli menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan tradisi lokal dan mendorong keterlibatan komunitas lokal dalam konservasi kebudayaan.

"Kemudian revitalisasi tradisi lokal, melestarikan seni bahasa kearifan lokal yang mulai memudar dan melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan pelestarian," ucapnya.

4. Budaya digital dan ekonomi budaya

Film animasi Adit, Sopo dan Jarwo spesial akhir pekan

Menyadari perkembangan zaman, Fadli Zon juga menyoroti pentingnya budaya digital dan ekonomi budaya dalam mempromosikan warisan Indonesia di kancah internasional, seperti melalui film, animasi, dan video game berbasis budaya.

Hal tersebut, menurut Fadli, akan membantu mempercepat pertumbuhan industri kreatif yang berakar pada budaya lokal.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komisi X DPR RI, sangat krusial untuk merealisasikan visi pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia secara menyeluruh dan berkesinambungan.