DJ Naik Haji, Cerita Jatuh Bangun Ali Topan ke Tanah Suci

Kalau sudah panggilan, siapa saja bisa berhaji

Makkah, IDN Times - Undangan ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji memang tak mengenal usia, suku, atau bahkan pekerjaan. Kalau Allah SWT sudah berkehendak, siapa saja bisa berangkat ke tanah suci.

Itu pula yang dialami Ali Topan. Pria 45 tahun asal Surabaya yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) ini, akhirnya bisa berhaji setelah 14 tahun menanti. Ia tak henti-hentinya mengucap syukur saat ditemui jurnalis dari Media Center Haji, Hotel Al Zhaer Plaza di kawasan Misfalah Kota Makkah, Arab Saudi. 

"Alhamdulillah... alhamdulillah...," ujar Ali, Minggu (26/05/2024).

Baca Juga: Kisah Mbah Harjo, Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua Indonesia

1. Ali nyaris gagal berangkat haji

DJ Naik Haji, Cerita Jatuh Bangun Ali Topan ke Tanah SuciSuasana di luar Masjidil Haram, Makkah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Sunariyah)

Ali bercerita haji merupakan hadiah yang ia dapatkan dari seorang tokoh di Surabaya pada 2011. Bagaimana pun jalannya, ia mengaku sangat bersyukur.  

"Siapa sih yang tidak mendambakan itu (berhaji). Tapi walau pun beranggkat haji dikejar-kejar, kalau memang belum ada panggilan dari Allah, ya sulit," kata dia.

Rasa syukurnya berlipat, lantaran perjuangan menuju tanah suci tak mudah. Ia mengaku sempat pasrah karena nyaris gagal berangkat. Selain urusan administrasi, ia nyaris terancam tidak bisa melunasi biaya haji tepat waktu lantaran tak punya cukup uang.

"Aku ini hampir 99 persen gagal, cak. Pokoknya wes, sedih, nangis gara-gara administrasi. Duit gak cukup. Pasrah, kalau memang aku dipanggil Allah ke Makkah, pasti berangkat," kenang Ali.

2. Keajaiban datang pada menit-menit akhir

DJ Naik Haji, Cerita Jatuh Bangun Ali Topan ke Tanah SuciAli Topan (kanan) Disc Jokey yang naik haji saat ditemui Media Center Haji. (dok. MCH)

Di tengah kegundahannya, Ali tetap yakin Allah SWT akan menolongnya. Benar, tiba-tiba keajaiban itu datang. Kementerian Agama (Kemenag) membuat edaran bahwa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) diperpanjang sampai 24 Januari.

Ujian nyatanya tak berhenti di sana. Tiba-tiba anaknya sakit dan butuh biaya berobat. Pada saat yang bersamaan, anak yang lain butuh biaya pendaftaran sekolah. Ia pun terpaksa menggunakan sebagian uang pelunasan haji untuk kebutuhan tersebut. 

Kekurangan biaya haji itu baru ia sadari saat berada di bank ketika hendak melakukan pelunasan. Pihak bank menginformasikan kepada Ali bahwa uang di akun Bank Syariah Indonesia miliknya tak cukup. Ia kebingungan. Terlebih bank sudah mau tutup. Beruntung, pihak bank cukup baik. Mereka rela menunda menutup operasionalnya demi Ali. Keajaiban kedua datang.

"Lalu saya diam saja, tiba-tiba ditelepon teman yang hampir tujuh tahun tidak pernah bertemu. Ia nanya kabar," cerita Ali.

Setelah bercerita kondisinya, kawan tadi lalu membantunya menutup biaya pelunasan biaya haji. Ali pun tak henti-hentinya berucap syukur. Panggilan Allah itu kini di depan mata. 

Baca Juga: Kemenag: 15 Jemaah Haji Wafat, Mayoritas di Madinah

3. Ali ingin bertaubat dan mendoakan sang anak

DJ Naik Haji, Cerita Jatuh Bangun Ali Topan ke Tanah SuciAli Topan Disc Jokey yang naik haji saat ditemui Media Center Haji. (dok. MCH)

Setelah mengalami berbagai drama, Ali akhirnya sampai di Tanah Suci. Dalam hati, ia menyimpan sebuah rencana khusus: taubat. 

"Saya banyak dosanya, harus bertaubat. Jadi bisalah dibilang disk jocky naik haji. Saya ingin seperti bayi lagi setelah pulang dari Tanah Suci. Saya tahu orang-orang terbaik hadiahnya di sini," katanya.

"Setelah pulang saya mau pensiun. Main DJ di rumah saja," imbuh Ali. 

Doa lain yang disiapkan Ali di Tanah Suci adalah untuk anak tercintanya yang mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD). Selama 21 tahun itu, Ali merawat anaknya yang bernama Aziz.

"Anak cak, anak. Kalau sembuh ya bagaimana ya, namanya autis. Tapi saya ingin minta ke Allah anak bisa hidup normal seperti orang pada umumnya," tutur Ali.

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya