Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Makkah, Standar Kesehatan Ketat

Mereka memasak 12 ribu porsi sehari

Intinya Sih...

  • Pemerintah Indonesia menjaga kualitas makanan untuk jemaah haji dengan seleksi ketat terhadap perusahaan jasa boga dan standar tinggi dalam proses masak.
  • Dapur katering al-Hala Hijaz di Makkah memproduksi 12 ribu porsi makanan sehari, dengan cita rasa Nusantara dan bumbu dari Indonesia.
  • Menu disusun sesuai kebutuhan nutrisi jemaah, termasuk menu khusus untuk lansia seperti nasi yang lebih lembut hingga bubur.

Makkah, IDN Times - Pemerintah Indonesia tak main-main dalam menjaga kualitas makanan untuk para jemaah haji. Mereka menyeleksi secara ketat perusahaan jasa boga alias katering yang akan menyediakan makanan. Selain itu, mereka juga memasang standar tinggi untuk setiap proses masak yang dilakukan oleh katering. 

Di Makkah sendiri, ada 57 dapur katering yang menjadi penyuplai konsumsi untuk para jemaah. Mereka adalah perusahaan-perusahaan yang telah lolos seleksi pengadaan makanan haji. IDN Times pun berkesempatan mendatangi salah satu dapur katering bernama al-Hala Hijaz yang ada di daerah Zaidy, Makkah, Saudi Arabia.

Baca Juga: Aturan Baru, Mulai 2024 Jemaah Dapat Konsumsi Jelang Puncak Haji

1. Dapur katering punya standar kebersihan yang ketat

Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Makkah, Standar Kesehatan KetatProses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di dapur katering al-Hala Hijaz, Makkah, Rabu (22/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji.

Saat pertama kali masuk ke dapur katering ini, pengunjung wajib melewati beberapa rangkaian standar higienitas. Pertama, pengunjung diminta untuk mencuci tangan. Tak cuma sekali, mesin cuci tangan yang harus dilewati sebanyak dua unit. Selagi pengunjung sedang membersihkan tangan, sebuah mesin yang berada di alas kaki bergerak memutar, membersihkan sepatu atau sandal yang dipakai.

Turun dari mesin pembersih, pengunjung langsung diminta memakai masker dan penutup kepala. Jangan coba-coba membuka masker. Sedikit saja masker pengunjung turun, salah satu pengawas dapur akan menegur Anda. 

Setelah itu, pengunjung akan diarahkan menuju ruangan dengan pintu kaca. Di tengah ruangan itu berjajar beberapa oven raksasa. Sementara di kanan kiri, terdapat beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda, mulai dari gudang beras hingga ruangan cuci piring. 

Adapun di ujung ruangan ada beberapa kompor dengan peralatan masak dengan ukuran yang tak lazim. Beberapa panci masak misalnya berukuran lebih dari 20 liter. Tak jauh dari tempat oven, ada satu ruangan kaca yang kedap. Di sanalah, makanan-makanan untuk jemaah yang sudah matang dikemas. Semuanya teratur dan serba bersih.

2. Dalam sehari bisa siapkan 12 ribu porsi untuk jemaah

Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Makkah, Standar Kesehatan KetatProses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di dapur katering al-Hala Hijaz, Makkah, Rabu (22/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji.

Tak cuma soal kebersihan, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh katering jemaah haji adalah adanya enam tenaga asal Indonesia. Mereka terdiri dari dua chef dan empat asisten chef. Di dapur al-Hala Hijaz, salah satu chef asal Indonesia yang menjadi juru masak adalah Ujiono. Ia mengaku sudah dua tahun bekerja di katering itu. 

Ujiono menyebut, ketepatan waktu di dapur katering ini menjadi yang utama. ''Tantangannya makanan harus tepat waktu disajikan kepada jemaah. Jadi kami harus mengatur waktu agar memasak bisa dilakukan dengan cepat dan rasanya enak," ujarnya.

Menurut dia, menjaga target tersebut tak mudah. Sebab, selama sehari, dapur ini harus memenuhi 4.000 porsi untuk sekali makan. Dalam sehari, dapur ini pun memproduksi setidaknya 12 ribu porsi makanan untuk jemaah. "Dalam sehari kami bisa menghabiskan 1 kwintal beras,'' kata dia, Rabu (22/5/2024).

Soal rasa, tak perlu diragukan lagi. Menurut dia, setiap hari mereka selalu menyediakan makanan dengan cita rasa Nusantara. Untuk menjaga rasanya, bumbu pun didatangkan langsung dari Indonesia. 

3. Para juru masak dilatih secara khusus

Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Makkah, Standar Kesehatan KetatProses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di dapur katering al-Hala Hijaz, Makkah, Rabu (22/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji.

Sementara itu, Kepala Seksi Konsumsi PPIH Daker Makkah, Beny Darmawan mengatakan, persiapan untuk menyambut para jemaah haji sudah sangat matang. Bahkan, para juru masak juga telah melalui pelatihan kompetensi selama tiga hari.

"Mereka dilatih oleh tenaga profesional dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung," ujar Beny, kepada media, Rabu (22/5/2024).

Tak sekadar lezat, pemerintah juga menjaga nutrisi yang terkandung dalam konsumsi jemaah. Beny mengatakan, penyusunan menu tersebut dilakukan di Tanah Air, pemerintah melibatkan tenaga ahli dari Kementerian Kesehatan.

"Makanannya kami susun sesuai kebutuhan nutrisi jemaah. Ini kan ibadah fisik butuh banyak nutrisi.

Khusus untuk lansia, kata Beny, mereka akan mendapatkan menu khusus, seperti nasi yang lebih lembut hingga bubur. 

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya