Pelaku Bom Samarinda, Marbut Masjid yang Jadi Teroris Kambuhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bom di Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur baru memunculkan pelaku tunggal bernama bernama Juhanda bin Muhammad Aceng Kurnia alias Jo alias Joh. Pria 32 tahun tersebut diketahui pernah melakukan aksi peledakan bom di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Tangerang, pada tahun 2011. Berikut perjalanan singkat sang pelaku teror.
Terlibat bom buku pada 2011.
Dikutip dari Tempo.co, nama Juhanda pertama kali muncul saat polisi melakukan penangkapan terkait bom buku tahun 2011 yang dilakukan oleh kelompok Pepi Fernando. Bersama enam orang lainnya, Juhanda ditangkap di Desa Gle Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Divonis 3,5 penjara pada 2012.
Akibat keterlibatannya, Juhanda divonis 3,5 tahun pada 2012. Dia menghirup udara besar setelah mendapatkan remisi Idul Fitri pada 28 Juli 2014 lalu.
Editor’s picks
Berprofesi sebagai marbut masjid sejak 2014.
Menjadi pelaku teror bom gereja Oikumene.
Dua tahun hidup bebas tak membuat sisi radikal Juhanda berkurang. Ia malah kembali melakukan aksi teror di gereja Oikumene Minggu (14/11) lalu. Juhanda melempar sebuah bom molotov ke parkiran gereja dan membuat beberapa sepeda motor terbakar. Akibat perbuatannya, seorang anak bernama Intan Olivia (3) tewas.
Usai melakukan aksinya, Juhanda kabur. Namun, dia berhasil ditangkap oleh warga di tepi sungai Mahakam. Pria kelahirran Bogor tersebut akhirnya babak belur karena dipukuili warga yang marah atas ulahnya. Beruntung nyawanya terselamatkan setelah polisi datang dan mengamankannya.
Baca juga: Bocah Berusia 3 Tahun Tewas dalam Teror Gereja Samarinda