Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang bekerja di Direktorat Perlindungan WNI, Arya Daru Pangayunan
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang bekerja di Direktorat Perlindungan WNI, Arya Daru Pangayunan. (Dokumentasi Facebook)

Intinya sih...

  • Arya dan Vara check in hotel 24 kali sejak 2024

  • Vara terekam CCTV di Mal Grand Indonesia bersama Arya

  • Keluarga Arya minta TNI usut sosok Vara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Fakta baru kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan akhirnya terkuak setelah keluarga mendengarkan penjelasan Polda Metro terkait hasil penyelidikan.

Kuasa hukum keluarga diplomat muda Kemlu RI Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo mengatakan, pihak keluarga mendapatkan penjelasan yang selama ini disebut sebagai informasi privasi.

Informasi privasi itu diungkap berdasar keterangan tiga orang saksi yaitu resepsionis, petugas keamanan, dan penyedia platform tiket. Mereka menyebut Arya pernah beberapa kali check in hotel di Jakarta bersama seorang perempuan bernama Vara.

"Tidak diketahui pasti check-in ini untuk apa? Untuk siapa? Yang jelas dikatakan itu bersama seorang wanita bernama Vara. Makanya kami minta untuk diperdalam pemeriksaan terhadap Vara," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).

Sosok Vara sejatinya sudah beberapa kali diungkap oleh pihak kuasa hukum keluarga Arya Daru. Namun, hingga kini penegak hukum belum juga bergeming mengenai perempuan yang disebut-sebut merupakan rekan kerja almarhum, meskipun polisi sudah pernah menyebut pernah memeriksa Vara.

Berikut fakta-fakta terkait sosok Vara yang dikaitkan dengan kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan.

1. Penyidik sebut Arya dan Vara pernah 24 kali check in di hotel sejak awal 2024

Kuasa hukum keluarga diplomat muda Kemlu RI Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Berdasarkan keterangan penyidik yang disampaikan oleh kuasa hukum, Arya tercatat sekitar 24 kali check in di sejumlah hotel di wilayah Jakarta sejak awal 2024 sampai Juni 2025.

"Kira-kira dari tahun 2024 awal sampai Juni 2025. Ada sekitar 24 kali lah wilayah Jakarta. Makanya saya minta diperdalam," ujar Nicholay.

Dia menilai catatan itu harus didalami, terutama soal peran Vara dan apakah aktivitas tersebut punya hubungan dengan kematian Arya.

"Saya sudah sampaikan tadi pada pihak penyelidik penyidik periksa semuanya termasuk suaminya kan. Demikian juga dengan Dion, kami minta diperdalam karena pada saat almarhum masih hidup itu didampingi oleh dua orang itu," ucap dia.

Selain menuntut pendalaman saksi, keluarga juga meminta proses hukum dinaikkan ke tahap penyidikan. Mereka mendesak diadakan gelar perkara sebelum peningkatan status dilakukan.

"Dan di situ kami akan juga membawa ahli-ahli kami sebagai pembanding," ucap dia.

2. Vara terekam CCTV bersama Arya di Mal Grand Indonesia sebelum Arya ditemukan meninggal

Rekaman CCTV kos Diplomat Kemlu, Arya Daru (Dok. Istimewa)

Polda Metro Jaya turut memeriksa sosok perempuan bernama Vara dalam kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).

Sosok Vara terekam CCTV sempat bersama Arya di Mal Grand Indonesia (GI) dan satu orang lainnya, Dion. Ketiganya berada di mal itu pada Senin (7/7/2025) atau satu hari sebelum Arya ditemukan meninggal dunia.

"Terkait dengan apakah sudah diambil keterangan Vara, sudah (diperiksa)," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Kendati demikian, Wira tak membeberkan lebih lanjut ihwal hubungan Arya dengan perempuan Vara itu. Kata Wira, itu merupakan ranah privasi.

"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," ucap dia.

3. Keluarga Arya Daru pernah meminta TNI mengusut sosok Vara

Ayah Diplomat Kemlu Arya Daru, Subaryono (tengah) bersama kuasa hukum keluarga. (IDN TImes/Tunggul Damarjati)

Keluarga Diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), mengungkap alasannya menyambangi Pusat Polisi Militer Mabes TNI Cilangkap pada 9 September 2025. Pengacara Keluarga, Dwi Librianto, meminta agar Puspom menyelidiki sosok perempuan yang menemani Arya Daru di mal Grand Indonesia (GI), Vara, yang diduga merupakan istri anggota TNI.

"Jadi, suami saksi korban terakhir adalah anggota TNI, yang dua orang itu. Itu juga kami mohon penyediikan lebih mendalam lagi," ujarnya di Mabes Polri, Senin (15/9/2025).

Dwi menegaskan, keluarga hingga saat ini masih menganggap kematian Arya Daru tidak wajar. Sebab, sebelum peristiwa Arya Daru tengah bersiap untuk pindah tugas ke luar negeri bersama istri dan anak-anaknya.

Selain itu, keluarga juga menduga Arya diikuti oleh orang tidak dikenal (OTK) sebelum ditemukan meninggal dunia tak wajar di indekosnya. Dwi mengatakan, kliennya sudah diikuti OTK sejak berada di mal GI. Dugaan penguntitan itu kemudian membuat Arya Daru panik.

"Panik itu terjadi karena dugaan kami, dia ada yang ngikutin. Ada yang ngikutin," ujar Dwi.

4. Keluarga sempat minta kepolisian dalami sosok Vara saat rapat di DPR

Kuasa hukum keluarga diplomat Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, menemui pimpinan Komisi III DPR, Habiburokhman, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu sore (3/9/2025). (Istimewa)

Kuasa hukum keluarga diplomat Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo menyinggung sosok bernama Vara. Sosok tersebut diminta didalami kembali oleh kepolisian.

Hal itu disampaikan Nicholay Aprilindo dalam rapat bersama Komisi XIII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Nicholay menyebut Vara sempat pergi bersama Arya Daru sebelum meninggal dunia.

"Tolong didalami pemeriksaan dan dikembangkan pemeriksaan pertama terhadap seseorang bernama Vara yang saat itu berada bersama alm ketika dari Kemlu ke makan siang di Pos Bloc kemudian pada sore harinya berada di Grand Indonesia," ungkap Nicholay dalam rapat.

Selain itu, Nicholay juga meminta kepolisian mendalami sosok Dion yang juga sempat menemani Arya Daru sebelum kematiannya. Begitu juga sopir taksi yang sempat mengantar mereka dari Kemlu ke mal perlu didalami.

"Kemudian Dion yang bersama-sama juga dengan almarhum pada saat itu," kata dia.

"Kemudian sopir taksi yang mengantar almarhum ke GI ke Kemlu dan sopir taksi yang mengantar almarhum dari Kemlu ke tempat kos almarhum," sambungnya.

5. DPR ungkap suami Vara seorang TNI berpangkat Letkol

Rekaman CCTV kos Diplomat Kemlu, Arya Daru (Dok. Istimewa)

Anggota Komisi XIII DPR RI, Maruli Siahaan, mengungkap suami perempuan bernama Vara, sosok yang bertemu Arya Daru sebelum ditemukan meninggal dunia. Dia mengatakan, suami Farah merupakan seorang TNI berpangkat Letkol.

Hal itu diungkapkan Maruli saat rapat dengar pendapat dengan pihak keluarga Arya Daru, di Komisi XIII, Selasa (30/9/2025). Maruli meminta agar sosok TNI itu didalami.

"Iya, Vara, suaminya Letkol (TNI) katanya. Apa hubungannya gitu kan? Ini harus didalami, kan. Harus didalami," kata Maruli.

Maruli mempertanyakan mengapa istri Arya langsung menghubungi penjaga kos saat suaminya itu tak bisa dihubungi. Dia juga mempertanyakan bagaimana istri Arya mengetahui nomor telepon penjaga kos.

"Apakah ibu memang sudah mengenal oleh penjaga ini dan sudah tahu nomor telepon sehingga ibu menelepon penjaga? Apakah karena ibu menghubungi suami tidak diangkat sehingga ditanya?" kata Legislator Fraksi Partai Golkar itu.

Editorial Team