Alasan Mengapa HTI Banyak Ditolak di Negara Islam

Bukan hanya Indonesia

Pada hari Rabu, (19/08) Pemerintah Indonesia resmi mencabut status badan usaha Hizbut Tahir Indonesia (HTI). Langkah ini dilakukan karena HTI dianggap bertentangan dengan ideologi Pancasila dan UUD 1945. 

Namun ternyata, selain Indoensia terdapat banyak negara yang juga melarang organisasi ini. Dilansir dari Tempo, negara-negara tersebut antara lain adalah Arab Saudi, Tunisia, Yordania, Mesir, Turki, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, Malaysia, Jerman, Rusia dan Belanda. Indonesia disebut-sebut sebagai negara ke-13 yang melarang organisasi HT tersebut. Jika dilihat dari daftar negara di atas, kebanyakan penolak HTI justru berasal dari negara Islam. 

Sebelum Indonesia, negara terakhir yang melarang eksistensi Hizbut Tahrir adalah Malaysia, Pada 17 September 2015. Pemerintah Malaysia menyatakan organisasi ini sebagai 'kelompok menyimpang' dan menegaskan akan memberikan sanksi hukum bagi siapa pun yang mengikuti gerakan pro-khilafah ini.

Kepada BBC, pengamat Timur Tengah dari Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Smith Al Hadar menjelaskan mengapa banyak negara-negara Islam yang melarang eksistensi organisasi ini. Smith mengatakan bahwa hal ini terjadi lantaran HTI memperjuangkan khilafah, sementara khilafah tidak mungkin lagi didirikan di zaman sekarang, di mana nasionalisme negara-negara Arab sudah cukup kuat. "Artinya satu khilafah memimpin dunia Islam seluruhnya kan hal yang utopis, tidak mungkin."

 

Farhana Photo Writer Farhana

No one can write your story. So write it yourself

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya