Menlu Iran ke Israel: Setop Serangan ke Gaza atau Perang Akan Meluas!

Hizbullah disebut telah siap berperang

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, meminta Israel untuk menghentikan serangannya ke Jalu Gaza, untuk mencegah perang meluas ke wilayah lain di Timur Tengah. Ia juga memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi risiko terburuk jika Hizbullah terlibat dalam pertempuran tersebut.

Amirabdollahian mengatakan, Hizbullah Lebanon telah mempertimbangkan semua skenario perang. Oleh sebab itu, Israel harus menghentikan serangannya terhadap Gaza sesegera mungkin.

“Saya tahu tentang skenario yang dibuat Hizbullah. Setiap langkah yang diambil oleh kelompok perlawanan (Hizbullah) akan menyebabkan gempa besar di entitas Zionis," kata Amirabdollahian, dikutip Associated Press.

Ia menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu dengan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, yang memberi pengarahan kepadanya tentang kondisi kelompok tersebut di Lebanon.

“Saya ingin memperingatkan para penjahat perang dan mereka yang mendukung entitas ini sebelum terlambat, untuk menghentikan kejahatan terhadap warga sipil di Gaza, karena mungkin akan terlambat dalam beberapa jam," tambahnya.

1. Hizbullah adalah ancaman serius bagi Israel

Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman langsung yang paling serius. Kelompok itu dipersenjatai dengan rudal jarak jauh dan pengalaman tempur bertahun-tahun, yang diperoleh saat berperang bersama pemerintah Bashar al-Assad di Suriah.

Pejuang Hizbullah dilaporkan telah bersiaga penuh di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel, menyusul serangan Hamas pekan lalu yang menyebabkan ratusan warga sipil dan tentara Israel tewas.

Pada Sabtu, militer Israel mengatakan serangan pesawat tak berawak Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon berhasil membunuh pihak yang mencoba menyusup ke negara tersebut. Pada Jumat (13/10/2023), Hizbullah mengatakan para pejuangnya menembakkan beberapa roket ke empat posisi Israel di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Israel Bombardir Gaza Lagi, Warga Berlindung di RS Al-Shifa

2. AS minta negara Timur Tengah tidak ikut campur

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan negara-negara lain di Timur Tengah untuk tidak ikut campur dalam konflik tersebut. Sementara itu, Washington mengirimkan kapal perang ke wilayah tersebut dan berjanji memberikan dukungan penuh kepada Israel.

“Yang lucu adalah ketika Amerika menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, mereka malah membiarkan para penjahat di entitas Zionis palsu membunuh perempuan, anak-anak dan warga sipil di Gaza,” kata Amirabdollahian.

Dia pun akan menghubungi para pejabat PBB di Timur Tengah untuk menghentikan perang di Gaza.

"Masih ada peluang untuk melakukan inisiatif (untuk mengakhiri perang) tetapi mungkin besok sudah terlambat," ujarnya.

3. Seorang jurnalis tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (13/10/2023) mengatakan, kematian videografer Reuters Issam Abdallah, yang tewas dalam serangan di Lebanon selatan, menunjukkan risiko besar bahwa konflik antara Israel dan Hamas akan meluas ke Lebanon.

Sementara itu, penduduk Israel utara dan Lebanon selatan telah menyaksikan baku tembak dengan rasa takut.

“Hidup kami terhenti. Kami tidak tahu kapan mereka akan kembali normal. Kami bertanya-tanya, 'Apa selanjutnya?'," kata Marie, perempuan 28 tahun yang berasal dari sebuah desa di Lebanon selatan dekat Bint Jbeil, kepada Al Jazeera.

Pekan ini, pejabat senior Hamas Ali Barakeh mengatakan, sekutu seperti Iran dan Hizbullah Lebanon akan bergabung dalam pertempuran jika Gaza menjadi sasaran pemusnahan Israel.

Baca Juga: Warga Gaza: Lebih Baik Mati daripada Pergi dari Sini!

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya