Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ferry Irwandi
Ferry Irwandi (instagram.com/irwandiferry)

Intinya sih...

  • Ferry Irwandi akan hadapi semua konsekuensi termasuk ditangkap

  • Komandan satuan siber TNI datangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, menanggapi pernyataan dari Komandan Satuan Siber Mabes TNI, Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring yang menyebut ada dugaan tindak pidana yang dia lakukan. Dia mengaku tidak tahu-menahu perbuatan mana yang dianggap oleh satuan siber TNI masuk dugaan tindak pidana.

"Gue gak tahu apa-apa, gue lagi main (game) FIFA," ujar Ferry di dalam konten khusus yang diunggah di media sosial pada Senin (8/9/2025).

Meski begitu, salah satu influencer yang ikut menyuarakan tuntutan 17+8 itu mengaku tidak akan lari ke mana-mana. Termasuk meninggalkan Indonesia.

"Tenang saja, Pak Jenderal. Saya tidak pernah lari, saya masih di Jakarta. Saya tidak akan lari ke Singapura, China, dan lain sebagainya," kata dia.

Ferry mengaku heran ketika Brigjen Juinta mengaku tak bisa mengontak dirinya. Sebab, dia justru menerima banyak pesan pendek dari para jurnalis yang meminta tanggapan soal potensi pelaporan atas nama dirinya di Polda Metro Jaya.

"Semua wartawan sangat mudah menghubungi saya walaupun mereka gak pernah meminta nomor saya. Nomor (telepon seluler) saya juga sudah tersebar di mana-mana," kata dia.

Ferry menambahkan, dia tidak pernah menerima pesan apa pun dari pihak Satuan Siber TNI terkait dugaan tindak pidana yang dituduhkan padanya.

1. Ferry Irwandi akan hadapi semua konsekuensi termasuk ditangkap

Ferry Irwandi (wikipedia.org/wiki/Ferry_Irwandi)

Ferry mengatakan, dia akan menjalani semua konsekuensi yang ada, termasuk ditangkap oleh pihak kepolisian. Mantan PNS di Kementerian Keuangan itu juga mengaku tidak takut.

"Kalau misalnya tindakan ini dianggap bikin saya takut atau cemas, tidak, Pak! Saya akan jalani. Saya tidak akan playing victim dan merengek-rengek. Tidak!" kata dia.

Ia pun mempersilakan apabila satuan siber TNI ingin membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. Sebab, Indonesia merupakan negara hukum.

"Kita jalani bersama. Saya juga tidak tahu tindak pidana apa yang saya lakukan," ujar dia.

2. Komandan satuan siber TNI datangi Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi

Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring (pakai kaca mata hitam) ketika bertugas untuk membebaskan pilot Susi Air asal Selandia Baru. (Dokumentasi Penrem 172/PWY)

Sementara, Komandan Satuan Siber TNI, Brigjen Juinta Omboh Sembiring didampingi Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Freddy Ardianzah melaporkan hasil patroli di dunia siber dan menemukan dugaan tindak pidana yang dilakukan Ferry Irwandi. TNI, kata Freddy, ingin berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait temuan fakta dugaan tindak pidana tersebut.

"Kami datang ke Polda Metro Jaya dalam rangka koordinasi, komunikasi dan konsultasi awal terkait temuan hasil patroli yang dilakukan oleh jajaran Satsiber TNI di ruang siber. Kami menemukan beberapa fakta dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi," ujar Freddy kepada IDN Times melalui pesan pendek Senin malam.

Ketika ditanyakan, dugaan pelanggaran tindak pidana apa yang dilakukan salah satu influencer yang menyuarakan tuntutan 17+8 pada aksi demo pada akhir Agustus 2025 lalu itu, Freddy enggan mengungkapnya. Dia meminta agar menunggu informasi lebih lanjut dari komandan satuan siber TNI.

"Nanti dijelaskan secara rinci temuannya oleh Dansatsiber TNI. Ditunggu saja," kata dia.

3. TNI tak tutup kemungkinan buat laporan resmi ke polisi

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah di Mabes TNI. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, Brigjen TNI Freddy Ardianzah, mengatakan, TNI tetap mengedepankan langkah hukum sesuai mekanisme yang berlaku terkait temuan dugaan tindak pidana Ferry Irwandi. Namun, ia menyebut tak menutup kemungkinan TNI melaporkan temuan tindak pidana itu ke pihak kepolisian.

"Apabila diperlukan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan pelaporan resmi. Namun, tentu hal itu akan diputuskan setelah koordinasi internal dan hasil pembahasan bersama aparat penegak hukum," kata jenderal dari kesatuan marinir TNI Angkatan Laut (AL) itu.

IDN Times sempat mencermati Ferry pernah membuat konten di YouTube dengan judul 'Dalang Demo dan Mencegah Darurat Militer.' Lewat konten berdurasi kurang dari 10 menit itu, Ferry memaparkan temuannya mengenai sejumlah akun di media sosial yang diduga menjadi dalang di balik aksi demo yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu.

Editorial Team