Festival Paradje memang membidik wisatawan crossborder. Sebab, Sanggau berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Wisatawan Malaysia bahkan Brunei Darussalam sangat mengandalkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong untuk berkunjung ke wilayah Kalimantan Barat. Setiap harinya pintu ini rata-rata dilewati oleh 500-700 wisman. Selain paspor Malaysia dan Brunei, ada juga wisatawan Singapura.
“Aksi Jenita Janet dalam Festival Paradje ini tentu menjadi nilai plus. Daya tariknya semakin kuat. Dan, Sanggau ini diuntungkan karena lokasinya sangat dekat dengan PLBN Entikong. Kami sangat optimistis kalau banyak warga Malaysia bahkan Brunei yang menyeberang ke Sanggau,” tegas Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
“Berbagai sarana dan prasarana di wilayah perbatasan ini sangat bagus. Aksesibilitasnya bagus. Hal ini tentu sangat menunjang mobilitas wisman. Apalagi, di Serawak ini memang banyak memiliki kantong wisatawan yang sangat potensial,” sambung Sumarni.
Di sekitar perbatasan, Malaysia memiliki sembilan daerah potensi wisatawan. Spot tersebut diantaranya Sabit, Sadir, Tepoi, Kujang Saung, atau Pang Amu. Ada juga Mongat, Mongkos, Mapu, hingga Lubuk Nibung. Setiap ada event di wilayah ini, mereka kerap menyeberang. Sepanjang 2017, PLBN Entikong sudah dilintasi 19.199 wisman. Aktivitas ini menghasilkan devisa USD748.328,54.
“Pemilihan konten dilakukan secara detail dan mempertimbangkan banyak aspek. Keberadaan musik dangdut ini sangat familiar bagi warga perbatasan. Promosi gencar sebelumnya juga sudah dilakukan. Publik sudah tahu penyelenggaraan event Festival Paradje dan aksi panggung Jenita Janet,” jelas Kepala Bidang Pemasaran Area III pada Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.