Kisah Ika Dewi, Sopir Ambulans Sekaligus Perawat Pasien COVID-19

Ika sempat mengangkut 87 pasien COVID-19 dalam sehari

Jakarta, IDN Times - Ika Dewi Maharani adalah satu dari ribuan tenaga medis yang berada di bagian terdepan dalam penanganan COVID-19. Ia bertugas sebagai  relawan sopir ambulans Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.

Ika memiliki tugas beragam, meski kewajiban pokoknya seorang sopir ambulans.  Namun, sebagai lulusan akademi keperawatan di Surabaya, Jawa Timur, Ika juga sambilan menjadi perawat pasien COVID-19 yang diangkut melalui ambulans.

Pengalaman yang paling dia ingat saat ia mengangkut 87 pasien terinfeksi virus corona dalam sehari. Saat itu memang terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19.

“Tim ambulans kami pernah membawa 87 pasien dalam waktu satu hari ke RSDC. Kalau biasa, minimal enam pasien diangkut sehari,” kata Ika, dalam wawancara khusus Ngobrol Seru dengan IDN Times April lalu.

Baca Juga: Dear Rakyat Indonesia, Nakes Sudah Mulai Tumbang, Ayo Patuhi Protokol!

1. Tugas beragam yang harus dijalani Ika setiap harinya

Kisah Ika Dewi, Sopir Ambulans Sekaligus Perawat Pasien COVID-19Pekerja Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan aksi di depan Balaikota, Jakarta, Kamis (22/10/2020) (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Lantaran keterbatasan relawan COVID-19, Ika juga harus menjadi seorang mekanik dadakan. Ia terbiasa memeriksa kelayakan komponen ambulans. Tak hanya itu, sebagai lulusan akademi keperawatan, dia juga sering berperan ganda sebagai perawat pasien COVID-19 yang diangkutnya menggunakan ambulans.

“Saya tidak menyangka, kami sebagai perawat evakuasi pasien, tapi menjadi driver juga. Itu tantangan bagi saya,” ujar dia.

2. Sang ibunda sempat mempertanyakan keputusan Ika menjadi relawan

Kisah Ika Dewi, Sopir Ambulans Sekaligus Perawat Pasien COVID-19Pekerja Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan aksi di depan Balaikota, Jakarta, Kamis (22/10/2020) (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Orang tua sempat mempertanyakan keputusan Ika menjadi relawan COVID-19 di Jakarta. Namun, setelah dia menjelaskan tentang protokol kesehatan bagi relawan dan kewajiban seorang perawat harus menolong tanpa pilih-pilih pasien, akhirnya sang ibunda mengizinkan.

“Awalnya tidak menyangka, tinggal nunggu wisuda. Saya melihat Jakarta terdampak pandemik. Kalau tidak ke pusatnya, ini akan menyebar, sehingga saya mendaftar jadi relawan,” kata Ika.

3. Ika sering merindukan anak dan keluarganya di kampung

Kisah Ika Dewi, Sopir Ambulans Sekaligus Perawat Pasien COVID-19IDN Times/Muhamad Iqbal

Sebagai seorang ibu dengan anak yang jauh di Ternate, Ika tentu kerap merasakan kangen pada keluarganya di kampung halaman. Ponsel pintar menjadi satu-satunya obat penawar rindu. Hingga kini pun, Ika belum dapat menemui keluarganya di kampung.

“Saya bertugas satu hari dan satu hari lainnya libur. Waktu off, kami telepon keluarga dan anak. Sebelum berdinas tetap berkabar juga untuk memberi tahu kami sehat,” tutur Ika.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Kisah Nakes: Belum Pulang Sejak Awal Pandemik COVID-19 Hingga Sekarang

https://www.youtube.com/embed/5tZt7oyLDps

Topik:

  • Sunariyah
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya