AHY Sebut Kudeta Partai Demokrat Masih Terjadi Sampai Hari Ini

AHY ajak seluruh kader mendukung kepemimpinannya

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengklaim, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) masih terjadi hingga hari ini. Dia pun mengimbau kepada seluruh kader di DPP, DPD, hingga DPC agar tetap waspada terhadap gerakan tersebut.

"Saya terus memantau dan menerima laporan dari para kader tentang Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara ilegal dan inkonstitusional, yang masih saja berupaya untuk melakukan pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini,” kata AHY melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Upaya Kudeta Partai Demokrat Mulai Terjadi pada Januari 2021

1. AHY sebut Jokowi tidak mengetahui gerakan kudeta tersebut

AHY Sebut Kudeta Partai Demokrat Masih Terjadi Sampai Hari IniIDN Times/Teatrika Handiko Putri

AHY menyebutkan pola kelompok yang melakukan kudeta tersebut ada dua. Pertama, memengaruhi para pemilik suara di DPD serta DPC, dan mantan pengurus Demokrat yang kecewa. Kedua, memengaruhi seluruh kader dengan klaim berhasil mengumpulkan suara untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).

Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menyebut, Presiden Joko “Jokowi” Widodo memang benar tidak mengetahui keterlibatan oknum Istana dalam GPK-PD.

"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader. Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah-belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu,” ujar AHY.

2. AHY ajak seluruh kader mendukung kepemimpinannya

AHY Sebut Kudeta Partai Demokrat Masih Terjadi Sampai Hari IniPernyataan Pers Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono soal upaya merebut paksa Partai Demokrat (Youtube.com/Agus Yudhoyono)

Mantan anggota TNI berpangkat Letkol ini juga membantah soal kabar Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyetujui rencana KLB, untuk menggantikan posisi AHY sebagai ketua umum.

“Mereka menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku ketua MTP merestui gerakan mereka, itu tidak benar. Hoaks dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah,” tutur AHY.

Dia juga mengajak seluruh kader Demokrat mendukung kepemimpinannya yang sah di partai berlambang Mercy tersebut. Dengan bersatu, kata AHY, Demokrat akan semakin solid menghadapi tantangan yang terjadi hari ini dan masa depan.

"Saya yakin dan percaya kita bukanlah pengkhianat. Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk membuat partai ini bangkit dan besar lagi. Maka, selain tidak menjadi pengkhianat, kita juga harus melawan para pengkhianat-pengkhianat itu. Itulah sejatinya jiwa seorang Patriot; pembela kebenaran dan keadilan, untuk menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional,” kata dia.

3. AHY menyebut pihak yang ingin melakukan kudeta datang dari pejabat Istana

AHY Sebut Kudeta Partai Demokrat Masih Terjadi Sampai Hari IniIlustrasi Istana Kepresidenan Jakarta Pusat (IDN Times/Teatrika Putri)

Perlu diketahui, AHY menyebut ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kekuasaan di Demokrat secara paksa atau kudeta. Informasi itu ia dapatkan melalui kesaksian dan penjelasan dari sejumlah pihak yang bisa dipercaya.

Bahkan, kata AHY, pihak yang ingin melakukan kudeta terhadap dirinya, datang dari lingkaran Istana atau pemerintahan.

“Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” kata AHY dikutip dari kanal YouTube Agus Yudhoyono, Senin, 1 Februari 2021.

“Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo,” imbuh AHY.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Luhut Pernah Juga Didatangi Kader Demokrat 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya