BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah Manusia

Faktor ekonomi jadi alasan masyarakat membakar hutan

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebut, faktor utama penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia adalah karena ulah manusia.

Hal tersebut terus berulang meskipun pemerintah telah mengambil tindakan tegas, dengan memberikan sanksi pidana dan denda kepada para pelaku.

1. BNPB sebut 99 persen kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia

BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah ManusiaBNPB

Kepala BNPB Doni Monardo menyebut, 99 persen kebakaran hutan dan lahan adalah ulah manusia dan 1 persennya adalah alam.

"Antara lain tidak sengaja karena buang puntung rokok atau membakar sampah, disengaja karena ingin membuka lahan, dan disengaja karena dibayar. Alasannya adalah dampak kurangnya lapangan kerja" ujar Doni Monardo melalui keterangan tertulisnya kepada IDN Times, Senin (4/3).

2. Masyarakat membakar hutan karena faktor ekonomi

BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah ManusiaBNPB

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan dinilai Doni lantaran faktor ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan lahan yang subur di kawasan Riau.

“Seperti kopi, lada, dan sebagainya, sehingga terbuka lapangan kerja untuk masyarakat. Contohnya pasar lada setiap tahunnya sampai dengan 16 miliar USD,” terangnya.

3. BMKG ingatkan pemerintah daerah Riau soal kemarau panjang

BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah ManusiaANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Di lain pihak, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menjelaskan, pada Juni hingga September 2019 akan terjadi kemarau panjang, ditambah lagi tahun ini adalah musim El Nino.

“Bengkalis masuk pada bulan Juni perkiraan musim kemaraunya dan Riau akan dimulai Maret Akhir," ungkapnya.

4. BMKG terus memantau titik-titik api yang ada di Riau

BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah Manusia(Kepala BMKG Dwikorita Karnawati) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Untuk informasi cuaca dan potensi hot spot, setiap harinya di Riau ada 3 stasiun BMKG untuk memantau cuaca dan sebagainya. Sementara satelit yang memantau baru bisa di-update 6 jam sekali, dan baru dapat di-publish dalam 24 jam.

“Untuk itu diantisipasi dengan mendeteksi hot spot setiap 10 menit, dengan www.satelit.bmkg.go.id. Namun memiliki kelemahan, baru dapat mendeteksi zona lebih dari 500 meter persegi,” jelasnya.

5. Pemprov Riau komitmen cegah kebakaran hutan

BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan karena Ulah ManusiaBNPB

Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar dengan tegas mengatakan, akan menjaga hutan di Riau dari tangan-tangan jahil yang ingin merusaknya.

“Komitmen kami mencetuskan Riau Hijau sesuai arahan Presiden tidak ada pembukaan lahan baru, dan kami berkomitmen tentang hal tersebut karena sudah ada 2,8 juta hektar lahan sawit, dan Riau merupakan terbesar di Indonesia" tegas Syamsuar.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya