Cuaca Buruk Hambat Pencarian Sriwijaya Air, BMKG: Segera Berakhir

“Beberapa jam ke depan trennya sudah agak menurun."

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca buruk di sekitar Perairan Kepulauan Seribu akan berakhir dalam beberapa jam ke depan. Dengan demikian Tim SAR bisa segera kembali mengevakuasi korban dan pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

“Beberapa jam ke depan memang trennya sudah agak menurun, sehingga mungkin evakuasi di lokasi kecelakaan pesawat oleh tim SAR bisa dilanjutkan,” kata Koordinator Lapangan BMKG, Sugarin, di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

1. Cuaca buruk sudah terlihat sejak pukul 13.00 WIB

Cuaca Buruk Hambat Pencarian Sriwijaya Air, BMKG: Segera BerakhirPenemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJY182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Sugarin menjelaskan cuaca buruk di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air sudah terlihat sejak pukul 13.00 WIB dan diprediksi hingga malam hari. Angin kencang dan ombak besar akan mengganggu penyelam melakukan operasi SAR di bawah laut.

“(Tinggi gelombang) maksimum bisa 2 meter, artinya tidak selamanya 2 meter, artinya fluktuasi gelombang itu tergantung kecepatan angin. Kalau memang angin kencang baru gelombang itu akan tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Denjaka, Pasukan Elite TNI AL dalam Pencarian Sriwijaya

2. Operasi pencarian dihentikan sementara

Cuaca Buruk Hambat Pencarian Sriwijaya Air, BMKG: Segera BerakhirTim Penyelam yang ditugaskan untuk mencari bagian bodi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Sebelumnya Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Basarnas Abdul Haris Achadi mengatakan pihaknya harus menghentikan sementara operasi pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 karena cuaca buruk.

“Untuk sementara off. Kita lihat cuaca ini. Dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter,” kata Abdul Harus di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

Kendati demikian, lanjut dia, kapal dan anggota tim Basarnas masih tetap berjaga di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.

“Di lokasi masih tetap ada kapal Basarnas. Saya melihat juga memantau ada beberapa kapal yang tidak melanjutkan (evakuasi), tapi standby di tempat,” ujarnya.

3. Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu

Cuaca Buruk Hambat Pencarian Sriwijaya Air, BMKG: Segera BerakhirGrafis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor kode SJY 182. IDN Times/Arief Rahmat

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewas, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat. Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.

Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta juga membuka saluran khusus insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dan layanan psikologi bagi keluarga penumpang, dengan nomor hotline 0812 3503 9292.

Baca Juga: Penting saat Evakuasi Sriwijaya Air, Apa Itu Mobile Diving Chamber?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya