Ini Asal Usul Pemberian Nama Operasi Ketupat

Tahun 2017 nama kegiatan ini Operasi Ramadniya

Jakarta, IDN Times - TNI dan Polri menggelar kegiatan bersama terkait pengamanan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Kegiatan tersebut diberi nama Operasi Ketupat 2018.

Ada yang unik dari pemberian nama pada operasi gabungan oleh jajaran TNI dan Polri ini. Pasalnya pemilihan nama tersebut identik dengan sebuah makanan khas yang sering disajikan oleh masyarakat Indonesia pada saat ritual lebaran tiba.

1. Tahun 2017 nama kegiatan ini Operasi Ramadniya

Ini Asal Usul Pemberian Nama Operasi KetupatIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam konferensi persnya dengan awak media menceritakan, tahun lalu nama kegiatan gabungan ini adalah Operasi Ramadniya.

“Baru saja kita laksanakan apel bersama untuk menandai dimulainya operasi kemanusiaan yaitu Ketupat 2018. Dulu namanya Ramadniya tetapi beberapa banyak komplain susah kali sebutnya,” kata Tito di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6).

2. Tidak menggabungkan ketupat dengan opor

Ini Asal Usul Pemberian Nama Operasi KetupatIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Tito menjelaskan asal usul pemilihan nama operasi Ketupat sendiri dalam kegiatan pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri ini karena Ketupat memiliki filosofi sebagai simbol dari perayaan Lebaran di masyarakat Indonesia.

“Jadi kita ada alternatif ketupat opor, ya udah ketupat aja baunya enak kalau opor takut basi,” terang Tito bercanda.

3. Berlangsung selama 18 hari

Ini Asal Usul Pemberian Nama Operasi KetupatIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Lebih lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan bahwa Operasi Ketupat 2018 ini akan berlangsung selama 18 hari dengan tujuan menciptakan suasana yang aman jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

“Dimulai dari tanggal 7 sampai dengan 24 (Juni) tujuannya amankan periode hari raya ini. Sasaran utama adalah masyarakat dapat melaksanakan hari raya umat Islam dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Dalam Operasi Ketupat ini ada 4 hal yang menjadi perhatian khusus bagi jajaran TNI dan Polri antara lain adalah pengamanan arus mudik dan arus balik, stabilitas pangan, bencana alam, dan terorisme.

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya