Ini Lho Empat Kriteria Cawapres Jokowi Dalam Pandangan Buya Syafii
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memberikan beberapa rekomendasi bagi pendamping Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika kelak maju di Pemilihan Presiden 2019.
Ditemui usai menghadiri acara Diversity Award 2018 yang diselenggrakan oleh Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (SEJUK), Buya mengatakan sosok pendamping Jokowi tersebut harus memiliki jiwa kenegarawanan bukan hanya sebagai politisi saja.
1. Tidak tersandung suatu masalah atau kasus hukum
"Orang itu harus punya integritas, punya jejak rekam yang lumayan gitu," kata Buya di Gedung Wisma Antara, Jakarta Pusat pada Kamis (29/03).
Baca juga: Pilpres 2019: PDIP Tak Ingin Tergesa-gesa Menetapkan Pendamping Jokowi
2. Usia lebih muda atau sepadan dengan Jokowi
Buya juga menyarankan agar usia pendamping mantan Gubernur DKI itu tidak terlalu jauh. Tujuannya, agar memiliki kesamaan pola pikir dengan Jokowi.
"Umur relatif muda sejajarlah sama kayak Jokowi," Buya melanjutkan.
3. Harus siap kerja keras
Editor’s picks
Hal lain yang lebih penting menurut Buya adalah calon pendamping Jokowi kelak harus bisa menyeimbangkan pola kerja mantan Walikota Solo itu yang dalam kabinetnya dinamai "Kabinet Kerja". Artinya, sosok pendamping Jokowi ya harus siap untuk kerja keras demi Indonesia yang lebih baik.
"Ketiga, memang bisa bekerja sama dengan presiden dan punya visi misi untuk ke depannya," kata dia.
4. Siap gantikan Jokowi di Pilpres 2024
Terakhir menurutnya, pendamping Jokowi juga harus disiapkan kelak untuk menjadi calon presiden di pemilihan berikutnya agar segala yang dikerjakan bersama pada periode 2019-2024 dapat dilanjutkan kembali oleh pendampingnya tersebut.
"Harus siap menjadi Presiden tahun 2024 untuk pendampingnya itu, kalau tidak nanti (program kerja akan) terputus," kata Buya.
Ketika ditanya oleh awak media siapa nama yang memenuhi kriteria tersebut, Buya bungkam dan tidak mau berkomentar lebih jauh.
"Tidak masuk saya ke situ. Saya gak mau menilai. Itu kan sahabat semuanya tapi kriterianya itu. Oleh sebab itu media harus mencari dengan baik, masak dari 263 juta (rakyat Indonesia) gak ada," ujar Buya.
Baca juga: Diusung Kembali Jadi Capres oleh PDIP, Jokowi Ucapkan Terima Kasih