Isu India Embargo AstraZeneca, DPR Desak Produksi Vaksin RI Dipercepat

Penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca karena embargo India

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, adanya isu embargo vaksin COVID-19 dari India kepada Indonesia akan mengancam kelancaran proses vaksinasi di Tanah Air. 

Dengan demikian, kata dia, pemerintah wajib melakukan antisipasi untuk menghadapi aksi embargo tersebut, salah satunya dengan mendorong percepatan penelitian dan penemuan vaksin dalam negeri.

“Untuk itu perlu didorong kembali duduk bersama pemerintah, BPOM, serta para peneliti untuk melakukan koordinasi dalam program ini,” kata Rahmad Handoyo saat dihubungi IDN Times, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 di Dunia Capai 128 Juta, AS Terbanyak

1. Indonesia harus tingkatkan kerja sama dengan negara produsen vaksin COVID-19

Isu India Embargo AstraZeneca, DPR Desak Produksi Vaksin RI DipercepatPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan, pemerintah juga perlu menambah kerja sama dengan negara produsen vaksin agar tidak terjadi lagi embargo vaksin COVID-19 seperti India ke Indonesia.

"Bila kedua langkah ini bisa simultan dilakukan, kita bisa antisipasi dengan baik hal-hal yang sudah diprediksi. Bisa kita antisipasi dengan baik serta tidak adanya ketergantungan dari produsen,” ujarnya.

2. Penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca karena embargo India

Isu India Embargo AstraZeneca, DPR Desak Produksi Vaksin RI DipercepatPemerintah India telah membahas mengenai solusi dalam penyelesaian masalah konflik terhadap pihak para petani India. (Twitter.com/AgriGoI)

Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Indonesia ditunda. Keputusan itu disampaikan langsung oleh Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca.

"Kemarin Jumat malam saya di confirm bahwa ditunda pengiriman dari GAVI yang 10 juta tahap berikutnya. Ya gak apa-apa kita masih ada Sinovac," kata Menkes Budi dalam bincang virtual, Sabtu 27 Maret 2021.

Menkes Budi mengatakan, pihak Covax-GAVI memutuskan untuk menunda pengiriman vaksin AstraZeneca di periode Maret - April 2021 atau gelombang II dan III. Berdasarkan rencana, harusnya pada gelombang II yakni 22 Maret 2021 dikirim sebanyak 2,5 juta dosis vaksin, dan pada April, harusnya dikirim 7,8 juta dosis.

"Tertunda karena ada isu India embargo vaksin. Karena India sekarang lagi naik lagi kasusnya, sehingga mereka tidak mengizinkan vaksinnya itu keluar dari negara mereka," papar Budi.

Kendati demikian, sebelumnya Indonesia telah mendapat vaksin AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis.

3. Penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca akan berdampak pada vaksinasi tahap ketiga

Isu India Embargo AstraZeneca, DPR Desak Produksi Vaksin RI DipercepatSejumlah tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sampai saat ini, pihak Covax-GAVI belum memberi kepastian terkait penundaan pengiriman vaksin. Namun, mereka tengah merealokasikan kembali pembagian vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara.

"Mereka baru bisa bilang ini dikirim ke Mei (2021)," ujar Budi.

Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan jadwal vaksinasi COVID-19 tahap ketiga pada April 2021. Nantinya, vaksinasi akan menyasar masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Dengan tertundanya pengiriman vaksin AstraZeneca, maka pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga akan sedikit terganggu. Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengatakan, pemerintah tengah mencari jalan keluar dari permasalahan logistik tersebut.

"Sekarang kita lagi memikirkan bagaimana caranya kita bisa mengatasi isu logistik. Masalah kita bukan di kapasitas penyuntikkan," imbuh Budi.

Baca Juga: Menkes: Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Ditunda

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya