Kisah Korban Selamat Perumahan yang Ditelan Bumi Pascagempa Palu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - Abdul Latief (44), korban selamat dari perumahan yang dikabarkan ditelan bumi akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,7 Skala Ricter (SR) yang mengguncang Palu dan sekitarnya, menceritakan kejadian dramatis ketika peristiwa itu terjadi.
Ia tak menyangka, daerah tempat tinggalnya, yakni Perumnas Bala Roa yang terletak di Kelurahan Bala Roa, Kecamatan Palu Barat, langsung lenyap seketika usai gempa.
Berikut penuturan Abdul Latief.
1. Gempa terjadi sangat cepat
Karyawan Bank Indonesia (BI) cabang Sulawesi Tengah ini mengatakan, kejadian begitu cepat sehingga sangat sulit bagi mereka untuk menyelamatkan diri.
"Saya keluar pintu gak sempat ambil pakaian, untung pagar gak digembok, biasanya digembok karena rawan maling," kata Abdul Latief di kantor BI cabang Sulawesi Tengah, Jalan Sam Ratulangi, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).
2. Selamat karena lari ke lapangan
Editor’s picks
Ayah tiga anak ini juga sempat menyelamatkan para tetangganya yang bingung harus berbuat apa ketika peristiwa yang sangat dahsyat tersebut terjadi.
"Nah itu kita lari ke lapangan voli karena saya tahu itu lebih padat di sana. Saat kacau balau ada tetangga yang masih hidup saya rangkul untuk ke lapangan karena lebih keras tanahnya," terangnya.
Baca Juga: Cerita Tasmini, Korban Selamat Gempa dan Tsunami Palu Asal Lamongan
3. Lapangan tersebut tempat yang paling aman
Rupanya keputusan Abdul Latief tepat untuk mengevakuasi dirinya dan tetangga lainnya berkumpul di lapangan voli tersebut karena hanya di sanalah tempat yang aman dari longsor yang menenggelamkan komplek perumahannya tersebut.
"Lokasi tempat kami berdiri tidak runtuh karena tempat yang lain bergeser, tempat kami tetap kuat mungkin karena lebih padat. Kejadiannya sangat mengerikan sekali," ujarnya.
Seperti diketahui, Perumnas Bala Roa yang terletak di Kelurahan Bala Roa, Kecamatan Palu Barat adalah salah satu tempat yang memakan korban dengan jumlah yang sangat banyak. Perumahan tersebut amblas tanahnya seperti ditelan bumi.
Saat ini pihak Basarnas dibantu dengan TNI dan Polri masih terus melakukan evakuasi untuk mencari para korban ditempat tersebut.
Baca Juga: Ini Cerita Tim GenPI Saat Rasakan Gempa di Palu