PDIP Merahkan Lapangan Banteng di Upacara HUT ke-75 RI

Lapangan Banteng jadi sejarah pembebasan Irian Barat

Jakarta, IDN Times - DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dengan 75 pesertanya memakai pakaian adat dari seluruh Indonesia.

Para peserta upacara yang dibatasi sebanyak 75 orang itu sudah hadir di lokasi upacara jauh sebelum acara dimulai sekitar pukul 08.30 WIB.

1. Seluruh peserta upacara memakai baju adat daerah

PDIP Merahkan Lapangan Banteng di Upacara HUT ke-75 RIPDI Perjuangan menggelar upacara detik-detik proklamasi di Lapangan Banteng, Jakarta (Dok. PDI Perjuangan)

Berbeda dengan kebiasaan kader PDIP yang kerap memakai baju partai warna merah khas dengan lambang kepala banteng, kali ini mereka hadir dengan warna-warni pakaian adat Nusantara.

"Inilah perwujudan Nusantara kita, kebudayaan kita yang beragam serta berwarna-warni, namun satu dalam Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/8/2020).

Di acara itu, Hasto ditemani oleh jajaran DPP PDIP seperti Sri Rahayu dan Nusyirwan Soejono. Hadir juga jajaran DPD PDIP Jakarta yang dipimpin Adi Wijaya.

Baca Juga: LIPI: Paling Berstrategi, PDIP Berpeluang Jadi Juara Umum Pilkada 2020

2. Hasto sampaikan salam dari Megawati kepada para peserta upacara

PDIP Merahkan Lapangan Banteng di Upacara HUT ke-75 RIPDI Perjuangan menggelar upacara detik-detik proklamasi di Lapangan Banteng, Jakarta (Dok. PDI Perjuangan)

Hasto lalu menyampaikan salam dari Ketua Umum yang juga Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri kepada seluruh peserta upacara, seraya menyiratkan bahwa salam itu juga salam untuk seluruh rakyat Indonesia yang disimbolkan oleh peserta yang memakai beragam pakaian adat Nusantara itu.

"Saya menyampaikan salam dari Presiden Kelima Republik Indonesia, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau berpesan, bahwa peringatan hari kemerdekaan ke-75 RI yang dilaksanakan di Lapangan Banteng ini bukanlah suatu kebetulan," ujarnya.

3. Lapangan Banteng menjadi sejarah pembebasan Irian Barat

PDIP Merahkan Lapangan Banteng di Upacara HUT ke-75 RIPDI Perjuangan menggelar upacara detik-detik proklamasi di Lapangan Banteng, Jakarta (Dok. PDI Perjuangan)

Lapangan Banteng, kata Hasto, menjadi saksi sejarah bagaimana Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1963 meresmikan Patung Pembebasan. Patung itu digambarkan dalam sosok Pemuda Indonesia yang kekar, berotot, dan kekuatannya mampu mematahkan mata rantai imperialisme dan kolonialisme.

"Pemuda gagah tersebut dengan nasionalisme yang menyala-nyala memekikkan salam merdeka, merdeka dari perbudakan, merdeka dari penjajahan," tuturnya.

Menurut dia, semangat dan energi pembebasan itulah yang seharusnya tetap dijaga oleh Indonesia.

"Bung Karno sendiri yang tampil dan menjadi model hadirnya sosok pemuda pembebas yang mampu mematahkan mata rantai penjajahan, dan bergabunglah Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi," katanya.

"Dengan bergabungnya Irian Barat menjadi satu kesatuan wilayah tanah air Indonesia, maka genaplah wilayah Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga ke Rote," katanya menambahkan.

Baca Juga: Merah Menyala! Puan Maharani Tampil Anggun dengan Baju Adat Jambi

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya