Virus Corona Akan Berakhir Musim Kemarau? Begini Penjelasan Ahli

Bagaimana virus SARS dan MERS dulu berakhir?

Jakarta, IDN Times - Ahli virus yang juga sekaligus Direktur Center for Infectious Disease Disamics Dynamics di Pennsylvania State University Elizabeth McGraw mengatakan, sebaran virus corona atau Covid-19 akan segera berakhir saat memasuki musim kemarau.

Elizabeth menyebut, sebaran flu dan demam yang mirip seperti gejala virus corona paling banyak terjadi saat musim dingin.

1. Musim kemarau membuat tetesan ludah sulit menyebarkan virus

Virus Corona Akan Berakhir Musim Kemarau? Begini Penjelasan AhliSimulasi penanganan pasien virus corona di RSUP dr Kariadi Semarang (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Dikutip halaman Time melalui kantor berita Antara, Minggu (1/3), alasan menurunnya angka flu dan demam saat musim kemarau, karena cuaca yang hangat dan lembap dapat membuat droplet atau tetesan ludah sulit menyebarkan virus.

"Tetesan yang membawa virus tidak tetap berada di udara lembap selama dan suhu yang lebih hangat, menyebabkan degradasi virus yang lebih cepat," kata Elizabeth.

2. Ahli virus dari berbagai negara mengimbau agar tetap waspada, dan tidak mempercayai pernyataan tersebut

Virus Corona Akan Berakhir Musim Kemarau? Begini Penjelasan AhliGejala orang yang terkena virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, sejumlah ahli virus lain tidak mempercayai begitu saja pernyataan Elizabeth.

Seperti ahli virus dari Centers for Disease Control and Prevention dr Nancy Messionnier mengingatkan, agar tidak menganggap jumlah kasus akan menurun saat musim kemarau tiba.

"Saya pikir terlalu dini untuk menganggap itu. Kami belum pernah melewati satu tahun pun dengan patogen ini," ujar Nancy.

Baca Juga: Ilham Habibie: Virus Corona Bikin Indonesia Dibanjiri Barang Tiongkok

3. Banyak faktor yang menyebabkan virus corona berhenti, tidak hanya cuaca

Virus Corona Akan Berakhir Musim Kemarau? Begini Penjelasan AhliSeorang wanita Iran memakai masker pelindung untuk mencegah tertular virus corona, saat berjalan di jalan di Tehran, Iran, pada 25 Februari 2020. (ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)

Namun, Elizabeth juga menyebutkan banyak faktor yang menentukan virus corona akan berakhir, tidak hanya musim kemarau.

“Tingkat penyebaran virus, efektivitas praktik pengendalian infeksi, cuaca dan kekebalan manusia kemungkinan besar semua akan memainkan peran," tutur dia.

4. Virus SARS dan MERS tidak berhenti ketika musim kemarau tiba

Virus Corona Akan Berakhir Musim Kemarau? Begini Penjelasan AhliPeta penyebaran virus corona hingga Kamis (27/2). (CSSE John Hopkins University)

Sedangkan ahli virus dari University of Hongkong Nicholls mengatakan, virus SARS dan MERS tetap hidup meskipun musim kemarau tiba.

Selain itu, kata dia, karena Covid-19 sangat baru, maka tidak ada kekebalan alami dalam populasi.

"Wabah virus corona masa lalu, SARS dan MERS, belum benar-benar menunjukkan bukti yang jelas terjadi musiman. Wabah SARS memang berakhir pada Juli, tetapi tidak jelas, apakah karena cuaca. MERS tidak menunjukkan tanda-tanda musiman," kata Nicholls.

Baca Juga: Atasi Virus Corona, Singapura Potong Gaji Pejabat hingga Presiden   

https://www.youtube.com/embed/11Z_De-8EJY

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya