199 Desa Jatim Alami Kekeringan Kritis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Musim kemarau rupanya membawa dampak kekeringan di beberapa daerah di Jawa Timur. Bahkan, akibat kekeringan tersebut tiap rumah hanya memiliki 10 liter air tiap harinya yang memerlukan jarak tempuh ke sumber air sekitar 3 km. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono ketika dihubungi IDN Times, Jumat (10/8).
1. Sebanyak 199 desa kekeringan kritis
Suban memaparkan data bahwa ada 442 desa yang mengalami kekeringan di Jatim. Bahkan, 199 desa mengalami kekeringan kritis yang berarti tidak ada potensi air. Kabupaten dengan kekeringan kritis terparah yaitu kabupaten Sampang dengan 42 desa. "199 desa itu tersebar di 23 kabupaten di Jatim," jelasnya.
Untuk mengatasi kekeringan kritis ini tidak ada cara lain selain mengirim suplai air dalam truk tanki dan juga memberikan beberapa tandon air. Suban menjelaskan bahwa pihak Pemprov Jatim sudah mengirimkan bantuan berupa 4 tandon air berisi 2,2 meter kubik air dan juga 200 jerigen air bagi tiap desa yang terdampak kekeringan kritis.
2. Pembangunan saluran air dan sumur air dalam
Editor’s picks
Di tempat terpisah, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan proses pembangunan sumur air dalam terhadap 223 desa yang terdampak kekeringan. Selain itu, ia juga membuat saluran-saluran air untuk melancarkan distribusi air di desa tersebut. "Sekarang sudah dikerjakan. Tapi yang 199 desa itu gak bisa, harus pake penampungan," terangnya.
Baca Juga: 18 Kabupaten di Jateng Berpotensi Alami Kekeringan Ekstrem
3. Belum semua daerah meminta bantuan
Suban menambahkan, dari 23 kabupaten yang mengalami kekeringan kritis, baru 6 yang menerima bantuan dari Pemprov. Hal ini lantaran tidak semua mengajukan bantuan air. Baru 17 kabupaten yang mengajukan dan 6 kabupaten yang administrasinya telah lengkap. "Biasanya mereka menghabiskan anggaran daerah dulu untuk menanggulangi. Baru minta bantuan," terangnya. Sebanyak 6 daerah yang sudah meminta bantuan antara lain Sumenep, Sampang, Tulungagung, Mojokerto, Pasuruan, dan Probolinggo.
Baca Juga: India Terancam Kekeringan di Tahun 2020