Ini Alasan Polisi Kosongkan Asrama Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tindakan polisi mengosongkan asrama mahasiswa Papua (AMP) pada Kamis (15/8) malam merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yaitu anggota ormas terkait penganiayaan oleh salah satu mahasiswa Papua dengan menggunakan parang. Hal ini dikatakan oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Kamis malan (15/8).
1. Polisi memiliki wewenang melakukan tindakan tersebut
Rudi menjelaskan bahwa tindakan kepolisian masih dalam koridornya. Ia memerintahkan kasat reskrimnya untuk menggeledah AMP guna keperluan penyelidikan. Dikosongkannya asrama juga demi kepentingan sterilisasi olah TKP. "Olah TKP ini untuk mencari barang bukti dan akan kita tutup untuk kepentingan penyidikan sementara waktu," jelasnya.
2. Belum menemukan pelaku
Editor’s picks
Hingga saat ini pihak kepolisian belum menemukan pelaku dan barang bukti berupa parang yang digunakan untuk penganiayaan. Rudi akan terus berupaya untuk menyelidikinya dengan alat bukti berupa rekaman video. "Kita akan cocokkan siapa yang ada di video yang bawa parang ini siapa? Kita juga akan periksa apakah parang tersebut yang digunakan siang tadi atau tidak," terangnya.
Baca Juga: Sempat Ricuh, Penghuni Asrama Papua Akhirnya Diangkut Polisi
3. Pelapor juga akan diperiksa
Pihak asrama Papua sempat berdalih tidak mengeluarkan senjata tajam saat gerombolan ormas menyelinap masuk ke dalam asrama. Terlukanya salah satu ormas pun, menurut kuasa hukum penghuni asrama dari Lembaga Bantuan Hukum, Sahura, diakibatkan luka terjatuh hingga tergores. Untuk ini, Rudi menyatakan bahwa telah ada barang bukti berupa video yang menunjukkan kejadian. Selain itu, pelapor nantinya akan divisum. "Kita akan berproses nanti akan divisum. Iti jarinya apa benar tergores akibat jatuh atau sajam dan seberapa besar lukanya?" ujarnya.
Baca Juga: Penghuni Asrama Papua Sempat Keluarkan Parang, Begini Pembelaannya