Kunjungi Lokasi Ledakan, Sinta Nuriyah Heran dengan Ibu Bomber

Ibu seharusnya mengajarkan kasih, bukan sebaliknya

Surabaya, IDN Times - Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengunjungi bekas lokasi ledakan bom Gereja Santa Maria Tak Bercela pada Jumat (8/6). Kunjungannya kali ini dalam rangka menunjukkan rasa solidaritasnya terhadap sesama manusia. Ia ditemani perwakilan gereja SMTB, pengurus GKI, pengurus gereja Pantekosta, dan korban.

1. Ikut merasakan duka para korban  

Kunjungi Lokasi Ledakan, Sinta Nuriyah Heran dengan Ibu BomberDok IDN Times/Istimewa

Selama kunjungan, Sinta mendengarkan dengan seksama cerita dari pengurus gereja dan juga korban ledakan. Ia menunjukkan rasa empatinya terhadap semua pihak yang terdampak aksi teror yang terjadi 13 Mei lalu. "Saya rasa tidak hanya gereja ini yang berduka tapi kita semua merasakan kedukaan yang sama atas terjadinya musibah seperti ini," ujarnya.

Dalam menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya, Sinta juga berharap para korban ledakan yang sudah meninggal dapat bisa diterima di sisi-Nya. "Juga keluarganya semoga diberikan kekuatan dan ketabahan agar imannya kuat," tambahnya.

2. Menyayangkan aksi terorisme yang melibatkan anak

Kunjungi Lokasi Ledakan, Sinta Nuriyah Heran dengan Ibu BomberDok IDN Times/Istimewa

Perwakilan gereja SMTB yang menemani Sinta, Romo Ordo Irianto menyampaikan rasa terimakasihnya terhadap kunjungan tersebut. Ordo meyakini bahwa Sinta sebagai seorang ibu dapat merasakan kepedihan mendalam yang saat ini tengah dirasakan oleh para ibu yang terdampak ledakan bom. Namun ia dan Sinta tak habis pikir dengan jalan pikiran seorang ibu yang mengajak anaknya untuk melakukan bom bunuh diri. "Ibu membentuk anak-anaknya untuk mengasih tetapk justru sebaliknya," tuturnya.

3. Kegiatan di gereja sudah berjalan normal

Kunjungi Lokasi Ledakan, Sinta Nuriyah Heran dengan Ibu BomberIDN Times/Fitria Madia

Ordo juga menyampaikan bahwa saat ini kondisi jemaah gereja sudah berangsur pulih meskipun masih ada beberapa yang masih dalam masa pemulihan. Ia juga menerangkan bahwa jemaah gereja SMTB tidak menganggap tragedi ledakan bom ini sebagai bencana melainkan sebuah peristiwa iman. "Kejadian ini bukan seperti kecelakaan bis yang memakan korban, tapi ini sebuah peristiwa iman," pungkasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya