Lagi, Risma Sidak Pelayanan e-KTP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Tri Rismaharini rupanya tidak terlena dengan penghargaan Lee Kuan Yew yang baru saja didapatkannya. Setelah berkonvoi, ia langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Kantor Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Siola, Selasa (10/7).
Risma tiba di Siola Sekitar pukul 15.00 WIB. Ia pun langsung menyisir berbagai layanan yang ada di tempat tersebut. Yang menjadi fokus Risma tentu saja adalah pelayanan permohonan e-KTP.
1. Pantau dari CCTV masih banyak antrean
Kabag Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser menyampaikan bahwa sidak kesekian kalinya dilakukan oleh Risma karena gemas melihat antrean pemohon e-KTP. "Ibu tadi melihat melalui CCTV Siola yang langsung terkoneksi dengan ruang kerjanya. Karena antrean masih membludak, beliau langsung sidak untuk mengecek masalah," jelasnya.
2. Mengubah loket informasi
Pada sidak sebelumnya, Kamis (5/7), Risma mengecek alur perekaman e-KTP dan menambah beberapa unit alat rekam dan cetak untuk mempercepat proses perekaman dan pencetakan e-KTP. Kali ini, Risma terlihat sibuk mengutak-atik loket Informasi. "Aku bener gak? Tolong koreksi kalau aku salah," ujar Risma kepada petugas ketika berdiskusi penataan loket informasi yang baru.
Editor’s picks
Ia meminta tambahan meja, unit komputer, dan petugas di bagian informasi. "Petugasnya pindah mulai nanti saja kalau sudah agak sepi, atau mulai besok juga gak apa-apa," instruksinya.
3. Langsung turun tangan
Masih mengenakan pakaian yang sama saat konvoi, Risma terlihat cekatan berlari kecil antar loket ke loket lainnya. Dengan sepatu berhak, Risma pun tak segan menggotong kursi, meja, bahkan tong sampah.
Ia juga terlihat sesekali menanyai permasalahan warga Surabaya yang terlihat mengantre. "Ibu masalahnya apa?," ujarnya kepada salah satu pengantre. Dengan sigap ia meraih surat keterangan warga dan meminta untuk langsung dicetakkan. "Orang kalau numpuk itu salah. Jangan dikira kalau ramai itu sukses," tegas Risma kepada salah satu petugas.
4. Antrean mencapai 6 jam
Kekhawatiran Risma terhadap antrean pemohon e-KTP memang dirasakan oleh warga Surabaya. Rohman (29) warga Bendul Merisi telah mengantre selama sekitar 6 jam untuk mendapatkan e-KTP versi cetak. "Saya sudah disini dari sekitar jam 10an. Baru selesai cepat setelah bu Risma sidak," ujar Rohman.