Penggugat Class Action Bantah Akan Hidupkan Kembali Lokalisasi

Ini murni penuntutan hak warga

Surabaya, IDN Times - Ketakutan warga Dolly akan hidupnya lagi lokalisasi terbesar se Asia Ternggara ini dibantah oleh para penggugat class action. Warga takut, apabila gugatan class action ke Pemkot Surabaya dikabulkan maka rumah-rumah musik di Jarak dan Dolly akan menjamur sehingga lokalisasi Dolly akan hidup lagi.

1. Murni penuntutan hak warga

Penggugat Class Action Bantah Akan Hidupkan Kembali LokalisasiIDN Times/Fitria Madia

Namun, hal ini dibantah oleh para penggugat class action. Mereka menyatakan bahwa gugatan ini merupakan murni untuk menuntut hak normatif berupa hak perekonomian warga yang dirasa telah terampas oleh Pemkot Surabaya. "Pada 2014 yang mendapat ganti rugi hanya PSK dan mucikari. Tetapi PKL, SPG, dan pemilik rumah musik belum dapat ganti rugi," ujar Aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Sungkono Ari Saputro yang menjadi juru bicara kelompok tersebut saat unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri kota Surabaya, Senin (3/9).

Baca Juga: Ditolak PN, Penggugat Penutupan Dolly Siap Maju hingga Kasasi 

2. Pembangunan rumah musik dirasa wajar

Penggugat Class Action Bantah Akan Hidupkan Kembali LokalisasiIDN Times/Fitria Madia

Selain itu, Ari merasa pembangunan rumah musik merupakan hal yang wajar. Saat ini tempat karaokean telah tersebar di berbagai tempat. Sehingga ia merasa hal ini tak seharusnya dikaitkan dengan penghidupan lokalisasi kembali. "Ini adalah kepentingan rakyat. Jangan diplintir dengan isu sara dan agama," tuturnya.

3. Bantuan Pemkot tidak dirasakan seluruh warga

Penggugat Class Action Bantah Akan Hidupkan Kembali LokalisasiIDN Times/Fitria Madia

Pokemon pun mengelak bahwa UMKM telah berjalan di kampung Putat Jaya. Sebagai contoh yaitu pabrik sepatu yang pernah dijanjikan oleh Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini disebut sebagai pabrik sepatu abal-abal. "Itu gak buka pabriknya. Cuma kalau ada kunjungan saja bukanya. Coba kalian cek selama beberapa hari," ujarnya.

Selain itu, Suprayitno, salah satu warga eks lokalisasi Dolly mengaku mengalami kesulitan perekonomian. "Saya tidak pernah diurus sama bu Risma sampai hari ini. Saya sampai jual ini jual itu sampai aset di desa saya jual demi makan," tuturnya.

Baca Juga: Gugatan Class Action Warga Dolly Dinyatakan Tidak Sah

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya