Penyakit Millennials, Teriak Anti Korupsi Tapi Hobi Titip Absen

Mana suaranya yang berangkat demo tapi titip absen???

Surabaya, IDN Times - Korupsi merupakan momok tersendiri bagi Indonesia. Untuk itu, Spesialis peneliti dan pengembang Direktorat Litbang KPK, Sari Anggraeni mengajak tiap warga Indonesia untuk menyerukan anti korupsi. Namun, Sari menyampaikan beberapa masalah terkait budaya anti korupsi di kalangan Millennials.

1. Faktor lingkungan lebih berpengaruh

Penyakit Millennials, Teriak Anti Korupsi Tapi Hobi Titip AbsenPixabay.com/sasint

Sari mengakui usia millennials yang menginjak angka 20 merupakan golongan yang cukup sulit untuk ditanamkan budaya anti korupsi dari keluarga. Karena, pada usia tersebut sudah masuk ke usia tahapan penanaman moral konformitas dengan lingkungannya. "Faktor lingkungan besar banget. Jadi faktor keluarga saja tidak cukup. Karena millenials sekarang tantangannya sangat tinggi," ujarnya ketika memberikan Sosialisasi Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga di Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya, Senin (27/8).

2. Sering melakukan praktik korupsi tanpa sadar

Penyakit Millennials, Teriak Anti Korupsi Tapi Hobi Titip AbsenIDN Times/Sukma Shakti

Millennials, utamanya mahasiswa memang sering mengkritisi pemerintah dan menggalakan anti korupsi. Namun, tanpa sadar sebenarnya ia sendiri yang sering melakukan praktik korupsi tanpa sadar seperti mencontek atau titip absen. "Kadang kadang mahasiswa itu dualisme. Pada saat menjadi di DPR teriak korupsi (demo tolak korupsi). Tapi saat di sekolah di mencontek atau titip absen ketika kuliah. Kan gimana, ya," tuturnya.

Padahal, lanjutnya, praktik-praktik ketidakjujuran ini lah yang menjadi bibit budaya korupsi di masa datang. "Jadi maksudnya pertama itu adalah menegakkan nilai kejujuran pada diri sendiri baru bisa menjadi model atau contoh orang lain," tegasnya.

Baca Juga: Sebelum Ospek, Pastikan Kamu Sudah Persiapkan 8 Hal Ini

3. Trilogi pendidikan berpengaruh besar

Penyakit Millennials, Teriak Anti Korupsi Tapi Hobi Titip AbsenIDN Times/Sukma Shakti

Sari menambahkan bahwa menyebarkan budaya anti korupsi di lingkungan millennials tidak lah cukup dengan broadcast-broadcast atau kampanye di media sosial. Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi budaya anti korupsi di kalangan millennials. "Trilogi pendidikan itu ya. Sekolah, orangtua, dan lingkungan. Lingkungan ini bisa komunitas dan terdekatnya yang bisa menjaga nilai-nilai positif sehingga mempertahankan budaya anti korupsi hingga mendatang," jelasnya.

Baca Juga: 4 Fakta Keren di Balik Rekor Formasi 3D Tingkat Dunia Mahasiswa IPB

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya