Usaha Sepatu Warga Eks Lokalisasi Dolly Beromset Puluhan Juta Sebulan

Usaha halal dan menguntungkan ya

Surabaya, IDN Times - Kawasan Dolly yang mulanya merupakan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara kini telah hidup kembali dengan geliat usaha-usaha industri rumahan pasca penutupan lokalisasi pada 2014 silam. Salah satu industri rumahan di kawasan tersebut adalah Kelompok Usaha Bersama "Mampu Jaya" yang memproduksi alas kaki dengan omset mencapai Rp30-40 juta per bulan. Untuk meningkatkan pencapaian itu, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini datang berkunjung dan memberikan bantuan 15 unit mesin jahit, Senin (20/8).

1. Penyuplai sandal hotel

Usaha Sepatu Warga Eks Lokalisasi Dolly Beromset Puluhan Juta SebulanIDN Times/Fitria Madia

KUB Mampu Jaya sudah memulai usahanya sejak 2014. Koordinator KUB Mampu Jaya, Atik (35) mengungkapkan saat lokalisasi Dolly ditutup, ia bersama ke tujuh rekannya membuka usaha pembuatan alas kaki ini. Hingga kini, Mampu Jaya mampu menyuplai keperluan sandal hotel hingga ke luar pulau. "Kita sudah kirim sampai ke Sorong, Manokwari, Bali, sama Kalimantan," jelasnya.

2. Omset mencapai puluhan juta

Usaha Sepatu Warga Eks Lokalisasi Dolly Beromset Puluhan Juta SebulanDok. IDN TV

Meski usahanya masih terhitung cukup muda, namun Atik dan kawan-kawan mampu meraup keuntungan hingga Rp30-40 juta. Keuntungan tersebut hanya berasal dari sandal hotel, belum lagi sepatu sekolah dan sepatu kantor yang juga diproduksi. "Untuk alas kaki kita kasih garansi 1 tahun. Kalau ada yang sobek atau apa akan kita perbaiki.

Kalau sandal hotel, kita menjaga kepercayaan dengan ketepatan pengiriman dan jahitan sandal," ujarnya membocorkan rahasia kesuksesan KUB Mampu Jaya.

3. Sempat alami kendala

Usaha Sepatu Warga Eks Lokalisasi Dolly Beromset Puluhan Juta SebulanIDN TVSeorang pedagang kaki lima melintas di daerah Putat Jaya, Ahad (15/10). Geliat ekonomi di sana kini tak lagi bergantung pada lokalisasi. 

Jumlah peminat produk KUB Mampu Jaya pun semakin meningkat. Namun sayang, mereka sempat mengalami kendala berupa keterbatasan alat. Dengan jumlah pegawai yang saat ini sebanyak 18 orang, mereka harus membagi menjadi 2 shift. "Tapi kan juga kasihan ada yang masuk pagi-sore gitu. Saya juga capek harus ngawasin pagi-malam," ujarnya.

Oleh karena itu, Risma memberikan 15 unit mesin jahit complete set yang merupakan bantuan dari distributor mesin jahit merk Singer Indonesia. "Awalnya pak Edhi (direktur distributor) pengen bantu untuk anak-anak supaya tertarik jahit. Saya rasa sulit cari anak-anak yang hobi jahit. Lalu saya tawarkan saya kan ada beberapa UKM kebetulan waktu itu Bu Atik ngeluh masalah mesin," jelas Risma.

Baca Juga: Sudah Lama Ditutup, Dolly Akibatkan Kecanduan Seks pada Anak

4. Pemasaran akan dibantu pemkot

Usaha Sepatu Warga Eks Lokalisasi Dolly Beromset Puluhan Juta SebulanIDN Times/Fitria Madia

Untuk mengembangkan usaha warga asli eks lokalisasi Dolly tersebut, Risma akan membantu menggenjot pemasaran produk di wilayah Surabaya. Namun bantuan pemasaran ini harus diiringi dengan peningkatan kemampuan produksi. "Saya bisa genjot kalau yang di surabaya. Tapi kecepatannya jangan sampai mengecewakan yang lain," pesannya.

Baca Juga: Warga Dolly Terus Berjuang Cari Rupiah Halal

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya