Ganjar Bicara Isu Lingkungan-Pendidikan saat Jumpa BEM di Bali

02 Nov 2023, 10:36 WIB

Ganjar Pranowo bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali, pada Rabu (1/11/2023) (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali, pada Rabu (1/11/2023). Dalam pertemuan itu, Ganjar berbicara mengenai isu lingkungan hingga pendidikan.

"Bicara sampah, ekonomi hijau, mereka fokus betul pada persoalan itu. Dan, itu penting untuk mendapatkan perhatian kami. Karena, efeknya kan, ada penyakit, kondisi yang buruk. 'Pak kebakaran tempat sampah di mana-mana'. Ya iya, yuk kita bicara teknologi pengolahan sampah," ujar Ganjar dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/11/2023).

1. Ganjar juga bicara pemberdayaan guru

Ganjar Pranowo bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali, pada Rabu (1/11/2023) (IDN Times/Istimewa)

Selain itu, Ganjar juga berbicara mengenai pemberdayaan guru. Menurutnya, hal itu harus menjadi program prioritas.

Dia mengatakan, guru sebagai orang yang menjadi faktor penentu kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, harus diperhatikan kesejahteraannya.

2. Ganjar merasa sejumlah mahasiswa yang ditemuinya sangat kritis

Ganjar Pranowo bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali, pada Rabu (1/11/2023) (IDN Times/Istimewa)

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, mahasiswa yang ditemuinya itu menyampaikan gagasan yang sangat kritis. Dia mengaku senang mendapat masukan dari mahasiswa.

"Mereka sangat kritis. Mereka paham persoalan permasalahan di sekitarnya, ya sampah, politik, keterwakilan perempuan, perhatian pada pendidikan, dan guru tadi. Menurut saya, ya itu masalahnya. Maka, saya ajak anak muda, yuk ikut terlibat," kata Ganjar.

3. Mahasiswa anggap jawaban Ganjar konkret

Ganjar Pranowo bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bali, pada Rabu (1/11/2023) (IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan itu, salah satu mahasiswa, Giva, mengaku jawaban yang disampaikan Ganjar adalah konkret. Terlebih, mengenai isu lingkungan dan pendidikan.

"Tentu, kalau kami melihat dari jawaban tadi, jawaban-jawaban yang konkret, solutif. Memang, kami tunggu nanti bagaimana implementasi dan realitanya," ucap Giva.