Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gara-gara Korek Api, Pria di Trenggalek Bacok 3 Anggota Keluarga

Tersangka saat dirilis oleh Polisi. IDN Times/ istimewa

Trenggalek, IDN Times - Gara-gara masalah korek api, seorang pria di Kabuapaten Trenggalek tega membacok tiga anggota keluarganya. Pelaku diketahui bernama Sucipto (35), warga Desa Dongko, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

Satu orang korban bernama Wardi (74) yang tak lain merupakan kakek tersangka, tewas di lokasi kejadian. Sedangkan dua korban lain yakni paman tersangka, Maryono (74) dan istrinya, Juminem (64) mengalami luka-luka.

1. Dilempar korek api oleh pamannya

Polisi menunjukkan barang bukti. IDN Times/ istimewa

Kapolres Trenggalek, AKBP Doni Satria Sembiring menerangkan peristiwa pembacokan ini terjadi pada Selasa (23/3/2021) kemarin. Aksi pembacokan ini sebenarnya dipicu masalah sepele, yaitu korek api.

Mulanya, tersangka disuruh oleh pamannya, Maryono, untuk membeli korek api. Namun setelah tersangka membelikan korek api, ternyata benda tersebut rusak dan tidak dapat digunakan. "Pamannya lalu melempar korek api itu ke tersangka," ujarnya, Rabu (24/3/2021).

2. Aniaya kakeknya hingga meninggal dunia

Kapolres Trenggalek, AKBP Doni Satria Sembiring saat bertanya ke tersangka. IDN Times/ istimewa

Sucipto kemudian marah dan mengambil dua buah sabit. Tersangka lalu mengejar paman dan bibinya yang berusaha lari keluar rumah. Tersangka lalu menyabetkan sabit dan mengenai bagian belakang kaki.

Namun, kedua korban terus berusaha melarikan diri. Karena kesal tersangka lalu melempar korban dengan sabit. Setelah itu pelaku kembali masuk rumah dan menemukan korban Wardi tengah tertidur.

"Tersangka lalu melakukan penganiayaan terhadap korban dengan sabit hingga meninggal dunia," imbuhnya.

3. Miliki riwayat gangguan kejiwaan

Tersangka saat dirilis oleh Polisi. IDN Times/ istimewa

Polisi yang tiba di lokasi kejadian kemudian membujuk pelaku agar mau menyerahkan diri. Setelah dilakukan pendekatan, tersangka kemudian bersedia menyerahkan diri.

Sejak kecil, tersangka memang sudah tinggal bersama dengan kakeknya karena kedua orang tuanya berpisah. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari puskesmas setempat pelaku juga diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan Skizofrenia.

"Saat ini tersangka sudah kita amankan dan akan dilakukan proses pemeriksaan terkait kondisi kejiwaannya," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Pamungkas
EditorBramanta Pamungkas
Follow Us