Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menunjuk Surya Tjandra sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), mendampingi Menteri ATR dan Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Sofyan Djalil.
Menariknya, Surya Tjandra merupakan satu-satunya menteri difabel dengan disabilitas daksa polio di kaki kirinya sejak berusia 6 bulan.
Yuk simak, seperti apa latar belakang Surya Tjandra sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang kuat dan berkarier cemerlang.
Menjadi dosen, politikus, dan kemudian dipercaya menjadi wakil menteri, siapa sangka ternyata masa kecil Surya Tjandra tak seberuntung saat ini. Surya tumbuh besar dalam lingkungan keluarga yang cukup sederhana.
Ayah dan ibunya merupakan pedagang ayam potong di pasar Jatinegara, Jakarta.
Namun, itu pula yang membentuknya sukses seperti saat ini.
Dilansir dari suryatjandra.id, sang ibu menjadi sosok yang paling dikagumi Surya. Ia mengaku belajar manajemen kehidupan dan seni memimpin dari sang ibu.
"Beliau perempuan istimewa dan akan selalu istimewa bagi saya," ungkapnya.
Kondisi sosial ekonomi yang serba terbatas justru menjadi pemicu untuk pria kelahiran 28 Maret 1971 ini, untuk semakin giat dan semangat belajar.
Melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Surya berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tidak puas menamatkan studi S1, Surya pun melanjutkan studi magister atau pasca-sarjana melalui jalur beasiswa di Universitas Warwick, Inggris, dan program doktoral di Universitas Leiden, Belanda.
Pada Jumat, 25 Oktober 2019, Surya Tjandara bersama 11 orang lainnya, diangkat dan dilantik menjadi wakil menteri oleh Presiden Jokowi. Surya dipercaya menjadi wakil menteri ATR/BPN.