Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi kolektif untuk Palestina (Photo by حسن on Unsplash)
Aksi kolektif untuk Palestina (Photo by حسن on Unsplash)

Intinya sih...

  • Gencatan senjata antara Palestina dan Israel disambut gembira oleh Free Palestine Network
  • Rakyat Palestina tetap gigih melawan penjajah zionis Israel meskipun mengalami serangan dan dukungan penuh Amerika
  • Israel belum bisa dipercaya sepenuhnya karena sering melanggar gencatan senjata dan hukum internasional
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Free Palestine Network (FPN) menyambut gembira kabar gencatan senjata antara Palestina dan Israel. Menurut Sekjen FPN, Furqan AMC, gencatan senjata ini adalah kemenangan rakyat dan pejuang Palestina yang dengan sabar dan gigih melawan penjajah zionis Israel.

"Gencatan senjata ini adalah buah kesabaran revolusioner rakyat dan pejuang Palestina yang pantang menyerah melawan penjajah zionis Israel," ungkap Furqan dalam keterangan, Jumat (17/1/2025).

1. Praktik genosida tidak bisa kalahkan tekad

Warga Palestina mengungsi dari Gaza Utara. (x.com/@UNRWA)

Furqan mengatakan, praktik genosida dan bumi hangus penjajah zionis Israel tidak bisa mematahkan tekad dan perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka.

"Sesumbar Netanyahu yang ingin menghancurkan perlawanan Palestina telah gagal total," katanya.

2. Rakyat Palestina semakin kuat

BPJS Ketenagakerjaan kembali menyerahkan bantuan kemanusian terhadap perang yang terjadi di Palestina melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Senin (21/10). (dok. BJS Ketenagajeraan)

Bahkan dukungan rakyat Palestina bagi para pejuang mereka semakin kuat, meskipun mereka menanggung derita oleh serangan Israel.

"Meskipun didukung penuh Amerika dan sekutu-sekutunya, penjajah zionis Israel tidak berhasil mencapai tujuan perangnya. Zionis Israel menyerah menghadapi kesabaran dan kegigihan perjuangan rakyat Palestina," jelas Furqan.

3. Israel belum bisa dipercaya sepenuhnya

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant (commons.wikimedia.org/Jack Sanders | commons.wikimedia.org/Chad J McNeeley)

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar FPN, Dina Yulianti menambahkan, daya tawar Palestina yang tinggi di perundingan juga didukung oleh serangan dan dukungan yang konsisten dari front perlawanan Yaman, Lebanon, Irak dan Iran selain tentunya juga dukungan solidaritas publik seluruh dunia.

Namun Dina mengingatkan, walaupun kita menyambut gembira gencatan senjata ini, Israel belum bisa dipercaya sepenuhnya, karena jejak rekamnya yang sering melanggar gencatan senjata dan mengabaikan hukum internasional.

"Belum 24 jam setelah pengumuman gencatan senjata, Israel kembali mengebom rakyat Gaza. Ketika di Lebanon Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hizbullah 27 November 2024 lalu, lebih 500 kali Israel melanggar gencatan senjata dengan tetap membom desa-desa dan kota di Lebanon selatan," jelas Dina dikenal sebagai pakar Asia Barat/Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran ini.

Editorial Team