ilustrasi pesantren (unsplash.com/Haidan)
Diketahui, dalam tayangan Xpose Uncensored, Trans7 menampilkan beberapa potongan video, di antaranya yang memperlihatkan para santri dan jemaah menyalami seorang kiai yang duduk, serta potongan video lain yang memperlihatkan seorang kiai turun dari mobil.
Narasi dalam video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberi amplop kepada kiai.
Setelah ramai kritik, Trans7 menyampaikan surat permintaan maaf yang ditujukan kepada Bapak HM. Adibussholeh, perwakilan Pondok Pesantren (PP) Putri Hidayatul Mubtadiaat JI. KH. Abdul Karim RT 02/RW 01 Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.
Berikut isi surat dari Trans7:
1. Kami dari Trans7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap Kyai dan Keluarga, para Pengasuh, Santri, serta Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat.
2. Kami menyadari bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami di Trans7 agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang berkaitan dengan Ulama, Kyai, dan kehidupan Pesantren, khususnya yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Lirboyo dalam program yang tidak relevan.
3. Kami juga berkomitmen untuk menghadirkan tayangan yang menampilkan nilai-nilai positif dan keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Pesantren Lirboyo.