Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trans7 Banjir Kritik Usai Tayangan Dianggap Hina Pesantren dan Kiai

Ilustrasi pesantren/IDN Times/Kevin Handoko
Ilustrasi pesantren/IDN Times/Kevin Handoko
Intinya sih...
  • MUI minta KPI bertindak terhadap tayangan Trans7 yang dianggap tendensius dan berbahaya.
  • Alumni Lirboyo sudah adukan ke MUI terkait penghinaan pesantren oleh Trans7, meminta tindakan.
  • PBNU sebut Trans7 terang-terangan hina pesantren, melanggar prinsip jurnalisme, dan mengganggu harmonisasi sosial.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Stasiun televisi nasional Trans7 banjir Kritik usia tayangan yang dianggap menghina pesantren dan kiai. Tayangan itu muncul dalam program Xpose Uncensored, yang tayang pada 13 Oktober 2025.

Diketahui, dalam tayangan Xpose Uncensored, Trans7 menampilkan beberapa potongan video, di antaranya video yang memperlihatkan para santri dan jemaah menyalami seorang kiai yang duduk, serta potongan video lain yang memperlihatkan seorang kiai turun dari mobil. Narasi dalam video itu menyebutkan bahwa santri rela ngesot demi menyalami dan memberi amplop kepada kiai.

Setelah ramai kritik, Trans7 menyampaikan surat permintaan maaf yang ditujukan kepada Bapak HM. Adibussholeh, perwakilan Pondok Pesantren (PP) Putri Hidayatul Mubtadiaat JI. KH. Abdul Karim RT 02/RW 01 Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Surat tersebut ditandatangani Kepala Departemen Programming Renny Andhita dan Direktur Produksi PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, Andi Chairil.

Berikut isi surat dari Trans7:

1. Kami dari TRANS7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap Kyai dan Keluarga, para Pengasuh, Santri, serta Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat.

2. Kami menyadari bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami di TRANS7 agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang berkaitan dengan Ulama, Kyai, dan kehidupan Pesantren, khususnya yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Lirboyo dalam program yang tidak relevan.

3. Kami juga berkomitmen untuk menghadirkan tayangan yang menampilkan nilai-nilai positif dan keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Pesantren Lirboyo.

1. MUI minta KPI bertindak

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, menyebut tayangan yang ditampilkan Trans7 sangat tendensius. Dia menyebut, Trans7 tidak mencari informasi yang berimbang dan menyeluruh.

"MUI meminta sesuai regulasi dan peraturan yang ada agar Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI menegur Trans 7 karena ini penyiarannya sangat tendensius. Yang disinggung ini pesantren besar berpengaruh, tokohnya juga pengurus PBNU," ujar Masduki Baidlowi dilansir dari laman resmi MUI, Selasa (14/10/2025).

Menurutnya, ini merupakan masalah serius. Sebab, tayangan itu bisa menggiring opini ke arah yang berbahaya.

"Saya kira sangat berbahaya kalau tidak dilakukan tindakan oleh KPI, bisa menimbulkan tanggapan yang emosional. Saya kira jangan sampai terjadi," ucap dia.

2. Alumni Lirboyo sudah adukan ke MUI

Ilustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)
Ilustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Masduki mengatakan, alumni Pondok Pesantren Lirboyo sudah mengadukan peristiwa tersebut ke MUI. Trans7 diminta untuk memanggil dan menegur pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tayangnya penghinaan terhadap pesantren tersebut.

"Jangan-jangan yang terlibat memiliki agenda tendensius, karena mungkin ada perbedaan-perbedaan pemahaman yang secara idelogis, akhirnya menimbulkan siaran seperti itu. Ini seperti berbahaya," kata dia.

3. PBNU sebut Trans7 terang-terangan hina pesantren

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (IDN Times/Trio Hamdani)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (IDN Times/Trio Hamdani)

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, Trans7 sudah terang-terangan menghina pesantren. Trans7 juga dianggap sudah melanggar prinsip jurnalisme.

"Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren, yang juga tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama, sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama. Menghina hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai mulia yang dipegang teguh oleh dunia pesantren," ujar Yahya dilansir laman NU Online.

Yahya menyampaikan, tayangan tersebut membuat kalangan pesantren marah. Menurutnya, hal tersebut dapat mengganggu harmonisasi sosial.

“Karena jelas penghinaan-penghinaan yang dilakukan dalam tayangan Trans7 tersebut sangat menyinggung dan membangkitkan amarah bagi kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama pada umumnya,” imbuhnya.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Kementerian Komdigi-OJK Babat 23 Ribu Rekening Transaksi Judi Online

14 Okt 2025, 15:53 WIBNews