Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250911-WA0037.jpg
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka saat menerima pengurus Gerakan Nasional Ayo Mondok di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/9/2025) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Ayo Mondok, Zahrul Azhar menjelaskan, Gibran mendorong agar pesantren mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman melalui penguatan literasi digital para santri.

  • Zahrul mengungkapkan, Gibran juga menyoroti kondisi lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia yang belum seluruhnya memiliki fasilitas memadai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mendorong penguatan peran pesantren dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing di era modern. Salah satunya melalui penguasaan artificial intelligence atau akal imitasi (AI) dan coding.

Hal tersebut disampaikan Gibran saat menerima pengurus Gerakan Nasional Ayo Mondok di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

1. Gibran dorong pesantren menyesuaikan perkembangan zaman

Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka (dok. Setwapres)

Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Ayo Mondok, Zahrul Azhar menjelaskan, Gibran mendorong agar pesantren mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman melalui penguatan literasi digital para santri. Penguasaan teknologi, termasuk kecerdasan buatan dan keterampilan coding.

Gibran menilai kemampuan tersebut penting agar lulusan pesantren dapat memenuhi kualifikasi dunia kerja.

"Contoh konsentrasi tadi Pak Wakil Presiden adalah bagaimana pesantren ini melek digital, melek AI dan paham tentang bagaimana coding. Nah, ini sangat sejalan dengan apa yang kita idamkan bersama, kalau pesantren kita harus menjadi resource yang memang memiliki kekuatan yang juga bisa diserap oleh tenaga kerja,” kata Zahrul usai pertemuan.

2. Gibran soroti kondisi puluhan ribu pesantren belum punya fasilitas memadai

Menteri PPPA, Arifah Fauzi saat memberikan kuliah umum dengan tema "Pemberdayaan Santri Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045" di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ghuroba Langitan (dok. Humas KemenPPPA)

Zahrul mengungkapkan, Gibran juga menyoroti kondisi lebih dari 42 ribu pesantren di Indonesia yang belum seluruhnya memiliki fasilitas memadai. Menurutnya, karakter orang tua milenial kini tidak hanya menilai kualitas keilmuan, tetapi juga mempertimbangkan sarana penunjang sebelum memilih pesantren bagi anak mereka.

“Sementara kalau millennial, pasti dia akan care bagaimana tempat tidurnya, bagaimana kamar mandinya, bagaimana dapur dan sebagainya. Maka mau gak mau kita juga harus siap untuk memperbaiki diri agar pesantren ini bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ucap Zahrul.

3. Gibran dukung rencana Rakornas pimpinan pondok pesantren se-Indonesia

Suasana pesantren Darul Ma’ruf, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. IDN Times/ Riyanto.

Selain memberikan arahan, Gibran turut menyatakan dukungan terhadap rencana rapat koordinasi nasional (Rakornas) pimpinan pondok pesantren se-Indonesia yang akan digelar Oktober 2025 mendatang. Forum ini akan membahas peningkatan kualitas pesantren, baik dari segi ilmu agama maupun penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penguatan pesantren sebagai institusi pendidikan ini disebut sejalan dengan program prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia, memperluas akses pendidikan berkualitas, serta meningkatkan daya saing generasi muda melalui integrasi ilmu agama dan teknologi digital.

Editorial Team