Jakarta, IDN Times - Greenpeace Indonesia mengkritik fokus pemerintah pada perdagangan karbon di COP30, sementara masalah mendasar seperti deforestasi, ketergantungan energi fosil, dan perlindungan masyarakat adat dinilai belum tuntas.
Kritik ini mengemuka saat pemerintah mempromosikan 44 proyek karbon dalam forum "Sellers Meet Buyers" di konferensi iklim COP30, Belem, Brasil.
“Pasar karbon terus dipromosikan, sementara di dalam negeri kita masih berkutat dengan masalah FPIC (Free, Prior, and Informed Consent), hak masyarakat adat, deforestasi, dan ketergantungan energi fosil,” kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, dikutip dalam keterangan pers, Jumat (14/11/2025).
