50 Ribu Warga Jakarta Kena HIV, Golkar: Pemprov Harus Waspada!

Pemerintah juga disarankan membayar obat-obatannya

Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco buka suara terkait data 50 ribu warga Jakarta terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dibenarkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Menurut Baco, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus melakukan langkah masif agar angka itu berkurang.

"Harus ada gerakan moral besar dari Dinas Kesehatan dan Pemprov DKI mewaspadai penyebaran secara masif dan luas. Kalau gak (diwaspadai) bahaya," ujar dia saat ditemui IDN Times usai rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Senin (9/12).

1. Fraksi Golkar apresiasi langkah Pemprov yang mewajibkan calon mempelai lolos cek kesehatan

50 Ribu Warga Jakarta Kena HIV, Golkar: Pemprov Harus Waspada!IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta itu mengapresiasi langkah Pemprov yang mewajibkan warga Jakarta untuk lolos uji kesehatan sebelum menikah. Menurutnya hal ini juga berefek mencegah perluasan virus HIV.

"Sekarang sudah mulai setiap calon pengantin harus tes kesehatan supaya dia tahu paling tidak setop di dia, gak ikut menyebarkan," katanya.

Baca Juga: Dinkes DKI Benarkan 50 Ribu Orang di Jakarta Mengidap HIV

2. Fraksi Golkar sarankan pemerintah bayarkan obat HIV untuk masyarakat

50 Ribu Warga Jakarta Kena HIV, Golkar: Pemprov Harus Waspada!Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Basri Baco (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Selain itu, Baco menyarankan agar obat-obatan untuk pengidap HIV tidak memiliki biaya yang mahal agar bisa terjangkau oleh semua kalangan. Dengan obat murah, angka pengidap HIV diyakini akan turun.

"Obat-obatan gak boleh mahal, harus murah. Kalau perlu dibayar pemerintah sehingga gak nyebar," jelasnya.

3. Dinas Kesehatan benarkan adanya 50 warga yang mengidap HIV

50 Ribu Warga Jakarta Kena HIV, Golkar: Pemprov Harus Waspada!IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membenarkan adanya 50 ribu warga Jakarta yang mengidap HIV. Hal itu diungkapkan setelah ia ditanya oleh anggota Komisi E Yudha Permana pada rapat Komisi E yang berlangsung Minggu (9/12),

"Betul jadi DKI Jakarta termasuk epidemik terkonsentrasi, ada 6 persen populasi, angka HIV adalah 5 persen tidak lebih adalah populasi kunci," jelas Widyastuti.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Sembilan Bulan Terakhir, Belasan Ibu Hamil di Semarang Tertular HIV/AIDS

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya