Anies: Jumlah Orang Miskin di Jakarta Terendah di Seluruh Indonesia

Jumlah penduduk miskin di ibu kota ada 362,3 ribu orang

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga 2019 jumlah penduduk miskin di ibu kota berjumlah 362,3 ribu orang atau 3,42 persen dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta.

"Berada di bawah jumlah penduduk miskin rata-rata nasional sebesar 9,22 persen dan merupakan yang terendah di seluruh Provinsi di Indonesia," ujar Anies dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/5).

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta disebut alami peningkatan

Anies: Jumlah Orang Miskin di Jakarta Terendah di Seluruh IndonesiaAnies Baswedan (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Dalam rapat itu, Anies mengemukakan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) di DKI Jakarta pada 2019 tercatat sebesar 80,76 yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 80,47 dan merupakan IPM tertinggi di Indonesia.

"Secara indikator ekonomi, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada 2019 mencapai Rp2.840,33 triliun, terjadi peningkatan sebesar 9,27 persen dibandingkan dengan 2018 sebesar Rp2.599,33 triliun," katanya.

Baca Juga: Pergub Baru Anies: Berkumpul Lebih dari 5 Orang Bakal Kena Denda!

2. Perekonomian Provinsi DKI Jakarta tumbuh 5,89 persen

Anies: Jumlah Orang Miskin di Jakarta Terendah di Seluruh IndonesiaIDN Times/Reza Iqbal

Kemudian, pada 2019 perekonomian Provinsi DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,89 persen. Tingkat inflasi sebesar 3,23 persen atau lebih rendah 0,04 persen dari tahun lalu sebesar 3,27 persen.

Anies juga menjelaskan realisasi APBD Tahun Anggaran (TA) 2019 yang saat ini proses audit BPK RI, yakni sebesar Rp62,3 triliun atau 83,08 persen. Rinciannya adalah realisasi pajak daerah sebesar Rp40,29 triliun dan dana perimbangan sebesar Rp14,49 triliun.

3. Realisasi belanja tahun anggaran 2019 sebesar 83,44 persen

Anies: Jumlah Orang Miskin di Jakarta Terendah di Seluruh IndonesiaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sementara itu, realisasi belanja daerah tahun anggaran (TA) 2019 sebesar Rp64,96 triliun atau 83,44 persen. Artinya realisasi belanja daerah TA 2019 meningkat 1,66 persen dari 2018 yang mencapai 81,78 persen.

"Selanjutnya untuk pembiayaan daerah, bahwa penerimaan pembiayaan dapat direalisasikan sebesar Rp11,76 triliun atau 98,92 persen dari target sebesar Rp11,89 triliun. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp7,92 triliun atau 87,67 persen dari rencana sebesar Rp9,03 triliun," ucap Anies.

Baca Juga: Media Asing Nilai Anies Frustasi pada Menteri Terawan akibat COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya