Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!

15 persennya anak usia di bawah 18 tahun

Jakarta, IDN Times - Kasus virus corona di Jakarta kembali memecahkan rekor harian tertinggi. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan ada penambahan 7.505 kasus baru pada Kamis (24/6/2021) . 

“Kami di Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh warga meningkatkan kewaspadaan dan semakin taat protokol kesehatan, karena penularan COVID-19 yang kian cepat. Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama dalam menekan penyebaran virus ini,” kata Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis. 

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 25.575 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.460 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 7.505 positif dan 12.955 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini 5.053 orang dites, dengan hasil 776 positif dan 4.277 negatif. 

Dari 7.505 kasus positif hari ini, sebanyak 2.310 kasus berasal dari Jakarta Timur, 1.550 kasus dari Jakarta Barat, 1.105 kasus dari Jakarta Selatan, 836 dari Jakarta Pusat, dan dua kasus dari Kepulauan Seribu. Laluz,adapula yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748. 

Sedangkan Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.

1. Sebanyak 15 persen kasus positif merupakan anak di bawah umur

Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Dwi mengungkapkan tren kasus positif COVID-19 aktif pada kelompok umur di bawah usia 18 tahun bertambah. Dari 7.505 kasus positif hari ini, 15 persennya merupakan anak di bawah usia 18 tahun. 

Sebanyak 830 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 282 anak berusia di bawah lima tahun. Sementara, 5.775 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 618 kasus adalah usia 60 tahun ke atas. 

“Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” imbaunya.

Baca Juga: 10 Penyanyi Kondang Ini Pernah Positif COVID-19, Terbaru BCL

2. Masih ada 40.900 kasus aktif di Jakarta

Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!Ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini naik 5.195, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 494.462 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen. 

“Lonjakan bukan hanya terjadi pada angka kasus positif saja, tetapi juga pada jumlah pemakaman dengan protap COVID-19 di Jakarta. Secara berturut-turut, pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang hari ini sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap COVID-19. Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran COVID-19 ini bersama-sama,” ungkapnya.

3. Tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 sudah hampir penuh

Kasus COVID-19 Jakarta Tambah 7.505, Rekor Pecah Lagi!Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sementara itu, jumlah keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan COVID-19 di Jakarta juga hampir penuh. Hingga 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 RS yang merawat COVID-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi yang saat ini terisi 90 persen atau 8.874 pasien, lalu sebanyak 1.218 tempat tidur ICU yang kini terisi 86 persen atau 1.048 pasien. 

Pemprov DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti penggunaan Rusun, salah satunya Rusun Nagrak, dan sejumlah GOR. 

Baca Juga: [UPDATE] 180 Juta Warga Dunia Positif COVID-19, Brasil Masih Mengganas

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya