Kepala Bapanas Mangkir dari Pemeriksaan Kasus Eks Mentan SYL di KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia seharusnya diperiksa pekan lalu sebagai saksi dugaan korupsi eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Saksi tidak hadir dan konfirmasi untuk penjadwalan ulang," ujar Juru Bicara KPK, Ali Fikri, pada Senin (29/1/2024).
1. KPK periksa Wabendum Timnas AMIN besok
Selain Arief, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan swasta bernama Rajiv. Wakil Bendahara Timnas AMIN itu akan dipanggil lagi pada Selasa (30/1/2024).
"Saksi tidak hadir dan konfirmasi untuk dijadwal ulang kembali besok," ujarnya.
Baca Juga: Wakil Bendahara Timnas AMIN Rajiv Dipanggil KPK Besok
2. Syahrul Yasin Limpo dan dua anak buahnya jadi tersangka
Editor’s picks
Diketahui, eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi. Sepanjang 2020-2023, Syahrul diduga membuat kebijakan personal yang memaksa bawahannya menyetor uang bulanan untuknya.
Uang dari bawahannya diterima Syahrul melalui perantaraan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Muhammad Hatta. Bukti permulaan yang didapatkan KPK sejauh ini senilai Rp13,9 miliar dan masih dapat berkembang lewat penyidikan.
3. Uang korupsi Syahrul Yasin Limpo dipakai cicil kartu kredit sampai umrah
Uang yang diterima diduga digunakan Syahrul untuk sejumlah kepentingan pribadi seperti membayar cicilan kartu kredit, cicilan mobil Toyota Alphard, perbaikan rumah pribadi, tiket pesawat bagi keluarga, hingga pengobatan dan perawatan wajah yang nilainya miliaran rupiah.
Penyidik juga menemukan dugaan Syahrul, Kasdi, Hatta beserta sejumlah pejabat Kementan lain umrah ke tanah suci memakai uang tersebut, serta ditemukan juga aliran uang untuk kepentingan Partai NasDem. Nilainya diduga mencapai miliaran rupiah
Baca Juga: KPK: Indeks Integritas Nasional 2023 Turun Jadi 70,97